Berita Sleman Hari Ini
Warga Minta Ganti Rugi Jalan Tol Uang Tunai, Musyawarah Jalan Tol Jogja-Bawen Digelar di Margokaton
Tahap musyawarah dalam proses pengadaan lahan tambahan untuk proyek jalan tol Jogja-Bawen seksi 1 terus berlanjut. Panitia pengadaan tanah (P2T) hari
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tahap musyawarah dalam proses pengadaan lahan tambahan untuk proyek jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1 terus berlanjut. Panitia pengadaan tanah (P2T) hari ini menyelenggarakan musyawarah di Kalurahan Margokaton, Seyegan, Kabupaten Sleman.
Warga, sebagai pihak yang berhak, diundang untuk menentukan bentuk ganti rugi atas bidang tanah yang terdampak pembangunan jalan tol.
"Mayoritas ingin bentuk uang. Karena lebih fleksibel, mau dibelikan tanah maupun rumah. Selama ini, warga menginginkan bentuk ganti rugi dalam bentuk uang," kata Kepala Kantor Wilayah BPN DIY, Drs. Suwito, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Dilengkapi Teknologi Modern, TPST Nitikan 2 Kota Yogyakarta Bakal Dioperasikan Tahun Depan
Jumlah lahan terdampak jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1 di Kalurahan Margokaton sebanyak 330 bidang dengan 321 pihak yang berhak (PYB).
Jumlah tersebut tersebar di padukuhan Somokaton, Bantulan, Susukan I, II dan Padukuhan Susukan III.
Mayoritas bidang terdampak adalah lahan persawahan. Kendati demikian, jalan tol juga menggerus 34 bangunan yang terdiri dari pemakaman umum hingga rumah.
Tahap musyawarah di Margokaton digelar selama 4 hari. Dimulai tanggal 4 hingga 7 September 2023. Menurut Suwito, pengadaan lahan untuk proyek jalan Tol Jogja-Bawen di Yogyakarta relatif lancar dan tidak ada hambatan berarti.
Sebab, mayoritas warga menerima. Bahkan banyak warga yang tidak terdampak pun menginginkan agar jalan tol melintas di lahannya.
"Untuk jalan Tol Jogja-Bawen dari awal trase utama, tidak ada hambatan yang berarti. Artinya rata-rata masyarakat menerima dan mendukung. Tidak ada yang keberatan. Bahkan yang tidak kena mengharapkan kena, kenapa gak lewat tempat saya, begitu. Ini sudah kami lihat dari trase pertama yang berjalan lancar, mulus. Dan yang kedua, harganya (tanah) yang sekarang juga naik dibanding yang pertama," katanya.
Staf Pelaksana Lapangan, PPK Pengadaan Lahan Jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1, Ivan Anggriawan mengungkapkan, nilai appraisal lahan tambahan lebih tinggi dibanding pengadaan yang pertama karena waktunya berbeda.
Appraisal lahan pertama dilakukan tahun 2021 sedangkan appraisal lahan tambahan di tahun 2023 sehingga nilainya mengalami kenaikan.
"Dengan kondisi sekarang maka nilainya berbeda. Tapi signifikan atau tidak, kami belum tau. Karena kami belum buka nilainya," kata dia. (rif)
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.