Cerita Warga Magelang Terima UGR Tol Yogya-Bawen Rp3,9 Juta dari Tanah Seluas 1 Meter Persegi
Tugito mendapat uang ganti rugi (UGR) proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen sebesar Rp3,9 juta.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.CO,, MAGELANG - Seorang warga Keji, Kabupaten Magelang, Tugito, mendapat uang ganti rugi (UGR) proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen sebesar Rp3,9 juta.
Uniknya, tanah yang dilepas Tugito hanya seluas 1 meter persegi.
Tanah miliknya yang berada di Dusun Sempon, Keji, Kabupaten Magelang itu merupakan bagian dari bangunan warung kelontong yang biasanya dibuka sehari-hari.
"Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menerima UGR Rp3,9 juta dari tanah yang dilepas seluar 1 meter persegi. Jadi tanah itu totalnya sebesar 52 meter persegi, yang 51 meternya adalah bagunan warung," kata Tugito, Senin (4/8/2023).
Tugito menceritakan, semula ia bersikukuh untuk mempertahankan tanahnya untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen.
Alasannya, untuk tetap memiliki pemasukan karena saat itu pria paruh baya tersebut memiliki anak yang masih belum menikah.
Namun pikiran Tugito berubah seiring anaknya telah menikah belum lama ini.
Ia pun bersedia dan rela melepas sebidang tanahnya untuk mendukung proyek Tol Yogyakarta-Bawen.
"Waktu itu saya sempat berpikir agar tanah saya tidak diambil, karena saya masih punya anak yang belum nikah, jadi saya pertahankan, belum lagi saya tidak tahu kapan itu digusurnya. Tapi karena sekarang sudah menikah, saya ajukan lagi, tidak hanya yang 1 meter persegi saya, yang 51 sisanya saya juga ajukan agar disetujui," jelas Tugito.
Selain alasan anak belum menikah, Tugito sempat mempertahankan tanahnya karena ia belum mengetahui seberapa besar uang pengganti yang akan didapatnya.
"Ya semua sudah ketentuan dari Yang Maha Kuasa. Tentu saya mendukung proyek ini sebagai warga Indonesia yang patuh, agar bisa nyengkuyung," ungkap dia.
Tugito menyebut, idealnya harga tanah di kawasan Sempon itu berkisar Rp500 ribu hingga Rp750 ribu per meter persegi.
Sehingga Tugito bersyukur jika harga yang didapatnya lebih besar ketimbang harga pasaran.
"Alhamdulillah hitungannya mahal, kalau pasarannya paling Rp750 ribu sudah tinggi, tapi adanya jalan tol ini jadi lebih mahal. Ada yang tegel (tega) itu minta Rp200 ribu 1 meter. Kalau di kampung malah sekitar Rp500 ribuan," tukasnya.
Dengan mendapat kompensasi sebesar Rp3,9 juta, Tugito berencana menggunakan uang tersebut untuk tambahan modal usaha.
Menurutnya langkah itu lebih baik ketimbang dipakai untuk hal yang konsumtif.(*)
Magelang Etno Carnival 2025 Ditarget Jadi Pesta Budaya Terbesar di Kedu |
![]() |
---|
Kota Magelang Tuan Rumah Kejuaraan Provinsi BK Porprov XVII 2026 Tarung Derajat |
![]() |
---|
Kades Selomirah Ngablak Magelang Selewengkan Dana Desa Sebagian Buat Judol |
![]() |
---|
Besok Ada Karnaval Budaya Muntilan di Magelang, Ini Rekayasa Lalin yang Disiapkan |
![]() |
---|
Kolaborasi AQUA–InJourney Dukung Pariwisata Sehat dan Berkelanjutan di Kawasan Candi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.