Bacaan dan Niat Doa

Bacaan Al Quran Surah Abasa 1- 42 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya

Ketika kita merutinkan membaca surat Abasa, kita dijamin masuk surga dengan wajah yang berseri-seri karena mendapatkan ampunan dan ridho dari Allah

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Freepik
Bacaan Surah Abasa 1-42 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya 

TRIBUNJOGJA.COM - Surat Abasa merupakan surat ke-80 dalam Al Quran dan termasuk surat makkiyah yang terdiri dari 42 ayat.

Surat Abasa dimulai dengan teguran Allah kepada Nabi Muhammad yang waktu itu mengabaikan orang buta yang meminta belajar Al Quran kepada nabi.

Saat itu, Nabi Muhammad sedang kedatangan tamu dari para pembesar Kaum Quraisy.

Pada ayat berikutnya Allah menjelaskan bagaimana sifat manusia ketika diberi nikmat.

Allah menguraikan nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada manusia.

Baca juga: Bacaan Surat Al Muthaffifin 1-36

Allah menegur manusia yang tidak mau bersyukur terhadap nikmat-nikmat itu.

Kemudian di bagian akhir, Allah menceritakan keadaan orang iman ketika hari kiamat wajahnya berseri-beri.

Sedangkan wajahnya orang-orang kafir sangat muram.

Dengan merutinkan membaca surat Abasa, kita bisa mendapatkan pahala dan berkah dari Allah.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat 'Abasa), maka ia keluar dari kuburnya di hari kiamat dengan tertawa dan berbahagia".

Maka ketika kita merutinkan membaca surat Abasa, kita dijamin masuk surga dengan wajah yang berseri-seri karena mendapatkan ampunan dan ridho dari Allah SWT.

Baca juga: Bacaan Surat Al Infithar 1-19 Lengkap Beserta Lafaz Latin dan Terjemahan

Berikut bacaan, latin, dan terjemahan surat Abasa ayat 1 - 42

Bismillahirrahmanirrahim

عَبَسَ وَتَوَلّٰۤى 

'abasa wa tawallaaa

"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,"


اَنْ جَآءَهُ الْاَ عْمٰى 

ang jaaa-ahul-a'maa

"karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum)."


وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰۤى 

wa maa yudriika la'allahuu yazzakkaaa

"Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),"


اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰى 

au yazzakkaru fa tangfa'ahuz-zikroo

"atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?"


اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰى 

ammaa manistaghnaa

"Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),"


فَاَ نْتَ لَهٗ تَصَدّٰى 

fa angta lahuu tashoddaa

"maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,"


وَمَا عَلَيْكَ اَ لَّا يَزَّكّٰۤى 

wa maa 'alaika allaa yazzakkaa

"padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman)."


وَاَ مَّا مَنْ جَآءَكَ يَسْعٰى 

wa ammaa mang jaaa-aka yas'aa

"Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),"


وَهُوَ يَخْشٰى 

wa huwa yakhsyaa

"sedang dia takut (kepada Allah),"


فَاَ نْتَ عَنْهُ تَلَهّٰى 

fa angta 'an-hu talahhaa

"engkau (Muhammad) malah mengabaikannya."


كَلَّاۤ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ 

kallaaa innahaa tazkiroh

"Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,"


فَمَنْ شَآءَ ذَكَرَهٗ 

fa mang syaaa-a zakaroh

"maka barang siapa menghendaki, tentulah dia akan memerhatikannya,"


فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ 

fii shuhufim mukarromah

"di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),"


مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍۢ 

marfuu'atim muthohharoh

"yang ditinggikan (dan) disucikan,"


بِاَ يْدِيْ سَفَرَةٍ 

bi-aidii safaroh

"di tangan para utusan (malaikat),"


كِرَا مٍۢ بَرَرَةٍ 

kiroomim baroroh

"yang mulia lagi berbakti."


قُتِلَ الْاِ نْسَا نُ مَاۤ اَكْفَرَهٗ 

qutilal-ingsaanu maaa akfaroh

"Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!"


مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ 

min ayyi syai-in kholaqoh

"Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?"


مِنْ نُّطْفَةٍ ۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗ 

min nuthfah, kholaqohuu fa qoddaroh

"Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya."


ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗ 

summas-sabiila yassaroh

"Kemudian jalannya Dia mudahkan,"


ثُمَّ اَمَا تَهٗ فَاَ قْبَرَهٗ 

summa amaatahuu fa aqbaroh

"kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,"


ثُمَّ اِذَا شَآءَ اَنْشَرَهٗ 

summa izaa syaaa-a angsyaroh

"kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali."


كَلَّا لَـمَّا يَقْضِ مَاۤ اَمَرَهٗ 

kallaa lammaa yaqdhi maaa amaroh

"Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya."


فَلْيَنْظُرِ الْاِ نْسَا نُ اِلٰى طَعَا مِهٖۤ 

falyangzhuril-ingsaanu ilaa tho'aamih

"Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya,"


اَنَّا صَبَبْنَا الْمَآءَ صَبًّا 

annaa shobabnal-maaa-a shobbaa

"Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),"


ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَ رْضَ شَقًّا 

summa syaqoqnal-ardho syaqqoo

"kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,"


فَاَ نْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّا 

fa ambatnaa fiihaa habbaa

"lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,"


وَّ عِنَبًا وَّقَضْبًا 

wa 'inabaw wa qodhbaa

"dan anggur dan sayur-sayuran,"


وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًا 

wa zaituunaw wa nakhlaa

"dan zaitun dan pohon kurma,"


وَحَدَآئِقَ غُلْبًا 

wa hadaaa-iqo ghulbaa

"dan kebun-kebun (yang) rindang,"


وَّفَا كِهَةً وَّاَبًّا 

wa faakihataw wa abbaa

"dan buah-buahan serta rerumputan."


مَّتَا عًا لَّـكُمْ وَلِاَ نْعَا مِكُمْ 

mataa'al lakum wa li-an'aamikum

"(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu."


فَاِ ذَا جَآءَتِ الصَّآخَّةُ 

fa izaa jaaa-atish-shoookhkhoh

"Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),"


يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِ 

yauma yafirrul-mar-u min akhiih

"pada hari itu manusia lari dari saudaranya,"


وَاُ مِّهٖ وَاَ بِيْهِ 

wa ummihii wa abiih

"dan dari ibu dan bapaknya,"


وَصَا حِبَتِهٖ وَبَنِيْهِ 

wa shoohibatihii wa baniih

"dan dari istri dan anak-anaknya."


لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِ 

likullimri-im min-hum yauma-izing sya-nuy yughniih

"Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya."


وُجُوْهٌ يَّوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ 

wujuuhuy yauma-izim musfiroh

"Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,"


ضَا حِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ 

dhoohikatum mustabsyiroh

"tertawa dan gembira ria,"


وَوُجُوْهٌ يَّوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ 

wa wujuuhuy yauma-izin 'alaihaa ghobaroh

"dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),"


تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ 

tarhaquhaa qotaroh

"tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan)."


اُولٰٓئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ

ulaaa-ika humul-kafarotul-fajaroh

"Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka."

(MG Indah Yulia Agustina)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved