Bacaan dan Niat

Amalan Sunah Nabi: Puasa Hari Senin dan Kamis

Puasa hari senin dan kamis merupakan amalan sunah yang cukup populer di kalangan umat Islam.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
Amalan Sunah Nabi: Puasa Hari Senin dan Kamis 

TRIBUNJOGJA.COM - Puasa hari senin dan kamis merupakan amalan sunah yang cukup populer di kalangan umat Islam.

Amalan sunah dikerjakan untuk menyempurnakan amalan-amalan wajib yang selama ini sudah dikerjakan.

Banyak orang-orang sholih yang rutin mengamalkan puasa ini, termasuk Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah untuk menyebarkan syariat Islam, termasuk tata cara beribadah.

Selain ibadah wajib, nabi juga mengajarkan tentang banyak sekali ibadah sunah.

Ibadah sunah biasanya dilakukan di waktu-waktu tertentu, salah satunya adalah di hari senin dan kamis.

Hari senin dan kamis termasuk hari yang istimewa, berdasarkan sabda nabi:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim)

Mengingat keistimewaan hari senin dan kamis, Rasulullah sendiri sering mengerjakan puasa dalam dua hari itu.

Dalam hadits riwayat Sunan Nasai, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai)

Memang nabi sering berpuasa di hari-hari lain, namun nabi paling sering berpuasa di dua hari itu.

Dalam riwayat yang lain, nabi menjelaskan alasan beliau berpuasa di hari senin dan kamis.

Dari Usamah bin Zaid, dia berkata,

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ « أَىُّ يَوْمَيْنِ ». قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ « ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ »

“Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai)

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, sudah semestinya kita turut menghidupkan sunah-sunah yang diajarkan nabi kepada kita untuk mendapatkan keberkahan di dunia ini. (MG Indah Yulia Agustina)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved