Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Amalan yang Pahalanya Seperti Puasa Sepanjang Tahun

TRIBUNJOGJA.COM - Dalam Islam terdapat dua jenis amalan, yaitu amalan wajib dan amalan sunnah.

Amalan sunnah dianjurkan untuk menyempurnakan amalan wajib.

Jika dikerjakan mendapatkan pahala, dan jika ditinggalkan tidak mendatangkan dosa.

Di antara beberapa amalan sunnah adalah mengerjakan puasa sunnah di setiap bulan.

Rasulullah mencontohkan puasa di tengah bulan yang disebut dengan puasa Ayyamul Bidh.

Secara harfiah, Ayyamul Bidh artinya hari-hari putih, maksudnya adalah hari di mana bulan sedang cerah-cerahnya, yakni di tanggal 13,14, dan 15 kalender hijriyah.

Di bulan Safar ini, puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan tanggal 30-31 Agustus dan 1 September 2023.

Sebagaimana sabda Rasulullah dalam riwayat hadits berikut:

(وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود

Artinya: "Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW telah memerintahkan kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'." (HR. Abu Dawud)

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah RA).

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Artinya: “Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan (QS. Al An’am: 160)

Dalam surah Al An’am ayat 160 ini dijelaskan bahwa setiap amalan dilipatkan sebanyak 10 kali lipat.

Ketika seseorang berpuasa Ayyamul Bidh 3 hari, maka amalan itu dikalikan dengan 10, 3 dikali 10 sama dengan 30 hari.

Artinya, puasa Ayyamul Bidh 3 hari dalam sebulan itu sama dengan berpuasa selama 30 hari atau satu bulan penuh.

Jika dalam 1 tahun ada 12 bulan, maka 30 hari dikali 12 sama dengan 360 hari.

Ketika seseorang rutin mengamalkan puasa Ayyamul Bidh, hal itu berarti pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun.

Namun, dengan catatan ketika bulan Ramadhan tetap puasa selama satu bulan penuh bagi yang tidak berhalangan.

Amalan ini dapat kita jadikan amalan rutin setiap bulan untuk menyempurnakan amalan kita sebagai bekal di akhirat nanti.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Niat berpuasa Ayyamul Bidh bisa dilakukan cukup dalam hati, namun bisa juga dilafalkan.

Niat merupakan hal yang sangat penting dalam beribadah.

Ibadah yang tidak disertai niat karena Allah akan berakhir sia-sia, bahkan malah mendatangkan dosa.

Untuk itu, kita harus benar-benar meluruskan niat sebelum berpuasa ayyamul Bidh.

Adapun niat puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

(MG Indah Yulia Agustina)