HUT ke 78 RI

Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Pakai Baju Adat Apa? Bisa Borong Juara 4 di HUT RI ke-78

Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan sang istri, Erina Gudono menarik perhatian panitia hingga mendapat Juara 4 busana

YouTube Sekretariat Presiden
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Pakai Baju Adat Apa? Bisa Borong Juara 4 di HUT RI ke-78 

TRIBUNJOGJA.COM - Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan sang istri, Erina Gudono menarik perhatian panitia hingga mendapat Juara 4 busana adat terbaik saat Upacara Detik-detik Proklamasi HUT RI ke-78 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Ada Tribunners yang penasaran Kaesang-Erina mengenakan baju adat apa ini?

Sepertinya pasangan yang nikah pada 10 Desember 2022 ini menggunakan baju adat Kawasaran dari Minahasa, Sulawesi Selatan.

Di akhir acara Upacara Detik-detik Proklamasi HUT RI ke-78, Presiden Jokowi membagikan sepeda bagi pemakai pakaian adat yang menarik dan mencolok.

Tak disangka, sepeda itu jatuh ke anak bungsunya.

Terpantau dari YouTube Sekretariat Presiden, Kaesang dan Erina mendapat juara 4, tampak tersenyum ke arah kamera.


"Nomor (juara) 4 harus agak lantang ngomongnya, Mas Kaesang," kata pembawa acara, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Asal Usul dan Makna Baju adat Kawasaran, Minahasa, Sulawesi Selatan Sudah Ada Sejak Abad 16

Menilik Baju Adat yang Digunakan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono saat Upacara Detik-detik Proklamasi HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Menilik Baju Adat yang Digunakan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono saat Upacara Detik-detik Proklamasi HUT RI ke-78 di Istana Merdeka (Dokumentasi Sekretariat Presiden)

Dikutip Tribunjogja.com dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, baju adat Kawasaran Minahasa, Sulawesi Selatan ini ternyata memiliki arti Kabasaran.

Kawasaran ini bisa diartikan sebagai orang kuat, disegani, ditakuti dan berkuasa.

Baju adat ini ternyata sudah ada sejak abad ke-16 untuk menggambarkan semangat patriotik rakyat Minahasa dalam membela dan mempertahankan tanah mereka dari ancaman musuh.

Baca juga: Upacara Peringatan HUT ke-78 RI di Pantai Baron Gunungkidul Diwarnai Gelombang Tinggi

Dalam tarian Kawasaran, baju adat yang dikenakan terdiri dari kain tenun Minahasa untuk ikat pinggang, paruh burung Taong, bulu ayam jantan, tengkorak monyet, dan baju kulit kayu.


Sementara, menurut aman.or.id, paruh burung Taong dipakai sebagai simbol kebesaran.

Lalu, tengkorak monyet sebagai simbol kehebatan ksatria yang berhasil membunuh musuh.

Dulunya, sebelum menggunakan tengkorak monyet, rakyat Minahasa menggunakan tengkorak musuh.

Namun, saat ini diganti memakai tengkorak monyet.

"Kalau dulu ini tengkorak manusia (musuh) dan menjadi lambang kekuatan saat perang, tapi sekarang diganti dengan tengkorak monyet," terang pelaku ritual dan pelatih tari

Kawasaran, Tonaas Rinto Taroreh, kepada stylo.grid.id, pada Mei 2023.

Lebih lanjut, Tonaas mengungkapkan paruh burung Taong dan bulu ayam jantan dipakai untuk topi perang dalam tarian Kawasaran.

Topi perang itu, jelas Tonaas, menggambarkan dunia dewa untuk mengingatkan bahwa dunia hanya sementara.

Tak hanya itu, Tonaas juga menerangkan makna topi perang adalah sebagai pengingat untuk berbuat baik kepada sesama dan rela berkorban demi kepentingan orang banyak.


Lebih lanjut, Tonaas mengungkapkan paruh burung Taong dan bulu ayam jantan dipakai untuk topi perang dalam tarian Kawasaran.

Baca juga: HUT ke 78 RI, Agus Bastian Pimpin Upacara Bendera sebagai Bupati Purworejo untuk Terakhir Kalinya

Topi perang itu, jelas Tonaas, menggambarkan dunia dewa untuk mengingatkan bahwa dunia hanya sementara.

Tak hanya itu, Tonaas juga menerangkan makna topi perang adalah sebagai pengingat untuk berbuat baik kepada sesama dan rela berkorban demi kepentingan orang banyak.

"Topi perang tersebut menggambarkan dunia atas, alam dewa yang menjadi pengingat bahwa dunia hanya sementara,” jelasnya.

"Juga memberi ingatan untuk berbuat kebaikan ke sesama dan rela mengorbankan nyawa demi keberlangsungan banyak orang," tambah Tonaas.

Sementara itu, untuk warna, baju adat tarian Kawasaran didominasi oleh merah. Warna merah sebagai simbol kehidupan.

"Kalau merah itu kan, simbol kehidupan, karena bukan sekadar perang, tapi para leluhur juga mempertahankan kehidupan sampai disebut pelindung negeri," tukasnya.

Sebagai pelengkap, baju adat Kawasaran juga memiliki pedang (santi), perisai (kelung), dan tombak (wengkow).


Alasan Kaesang dan Erina Pakai Baju Adat Kawasaran : Lambang Penghormatan Kami Pada para WARANEY

?Alasan Kaesang dan Erina Pakai Baju Adat Kawasaran : Lambang Penghormatan Kami Pada para WARANEY
?Alasan Kaesang dan Erina Pakai Baju Adat Kawasaran : Lambang Penghormatan Kami Pada para WARANEY (Instagram @erinagudono)

Melalui Instagram, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono membeberkan alasannya mengenakan baju adat Kawasaran saat menghadiri Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan HUT ke-78 RI.

Dalam unggahannya itu, Erina menuturkan, ia dan Kaesang memilih baju adat Kawasaran sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia.

"Kami memakai baju kawasaran sebagai lambang penghormatan kami kepada para WARANEY (ksatria) bangsa yang telah berjuang melawan penjajah," tulis Erina Gudono.

Lebih lanjut, Erina mengajak pemuda Indonesia untuk melanjutkan perjuangan memajukan bangsa.

"Kami nyalakan jiwa muda ksatria WARANEY untuk melanjutkan perjuangan memajukan bangsa. I Yayat U Santi! (angkatlah pedangmu!)" imbuh Erina.

Selain Kaesang dan Erina, ada 4 pemenang baju adat terbaik lainnya.

Mereka adalah Raja Amarasi yang mengenakan baju adat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lalu, ada Gretti dengan baju adat Bengkulu dan Kohar yang memilih baju adat Banyuwangi.

Terakhir, ada Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan suami yang mengenakan baju adat Soe dari Kabupaten Timor Tengah, NTT.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved