KONI DIY Bakal Lakukan Pembedaan Level untuk Atlet Puslatda PON 2024, Ini Tujuannya

Pembedaan level itu rencananya bakal dilakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY pada 1 Januari 2024 mendatang.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Taufiq Syarifudin
Djoko Pekik Irianto 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) reguler atlet DI Yogyakarta yang lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 akan dibedakan dalam dua level.

Pembedaan level itu rencananya bakal dilakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY pada 1 Januari 2024 mendatang.

Rencana ini sekaligus mengganti Puslatda BK PON ke Puslatda PON.

"Hingga akhir tahun 2023 kami akan habiskan dulu Puslatda BK PON, kemudian mulai tahun 2024 mendatang kita akan mulai dengan Puslatda PON. Kalau di Puslatda BK PON ini kita bagi dalam Puslatda BK PON reguler dan Puslatda BK PON mandiri, nah untuk Puslatda PON tahun depan kami akan bagi dalam level berbeda," kata Ketum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, Minggu (6/8/2023).

Parameter pembedaan level atlet di Puslatda PON dilihat dari peluang dan rekor atlet terbaru.

Harapannya, upaya ini bisa menjadi tolok ukur atlet meraih medali apa di ajang PON mendatang.

Pasalnya, fokus Puslatda PON nanti adalah adalah medali.

Semakin banyak torehan medali emas yang diraih, semakin apik prestasi DIY di kancah nasional nanti.

Selain itu, pada PON 2024 mendatang, KONI DIY telah menegaskan untuk meningkatkan perolehan medali emas dari edisi 2021 lalu di Papua.

Jika PON 2021 Kontingen DIY hanya meraih delapan medali emas, tahun depan DIY mencanangkan dua kali lipatnya atau 16 medali emas.

"Salah satu penentu dari penetapan level bagi atlet itu diantaranya, hasil dari BK PON kemarin. Setelah kami melakukan evaluasi dan analisa data, atlet-atlet yang kemarin lolos dari BK PON di posisi pertama atau kedua, bisa masuk ke Level I, sedangkan yang dibawahnya bisa masuk ke Level II. Tapi bisa juga, ada atlet yang lolos dari BK PON dengan hasil tidak terlalu bagus, tapi dipanggil ke Pelatnas, bisa saja kita masukkan ke Level I, semua akan kami analisis," beber dia.

Upaya meningkatkan perolehan medali tentu saja tak hanya lewat Puslatda PON.

Setiap cabor telah diminta KONI DIY untuk menyusun jadwal latihan termasuk rencana try out dan try in untuk mengukur hasil latihan.

"Untuk Puslatda nantinya berlatih minimal 18 jam per-minggu dan puncak kesiapan atletnya itu di bulan September tahun depan atau pas PON. Untuk try out dan try in. Karena ini menuju even nasional, jadi mungkin maksimal bisa ujicoba mungkin sampai ke ASEAN," tutup dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved