Mayat Diduga Korban Mutilasi di Turi

Wakapolda DIY Sebut Sampel Darah dan Tulang Korban Mutilasi di Sleman Bisa Ungkap Fakta Baru

Sampel darah serta tulang korban kini masih diteliti di laboratorium dan masih menunggu hasil penelitian.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sampel darah dan tulang korban pembunuhan disertai mutilasi di Turi, Sleman berinisial R diklaim akan membuka fakta baru.

Sampel darah serta tulang korban kini masih diteliti di laboratorium dan masih menunggu hasil penelitian.

"Itu kami masih menunggu. Menunggu dari hasil laboratorium itu nanti seperti apa, karena untuk darah itu butuh waktu satu minggu, dan untuk tulang itu butuh waktu satu bulan, ini kita masih nunggu dari sana. Nanti dijelaskan oleh Dirkrimum," kata Wakapolda DIY, Brigjen R Slamet Santoso, Senin (31/7/2023).

Hingga saat ini, polisi masih mendalami sempel DNA korban dengan keluarga korban.

Adanya tes DNA ini dijelaskan Slamet dapat menungkap beberapa fakta baru atas kasus tersebut.

"Itu nanti bisa jadi peluang membuka fakta. Pasti dari Dirkrimum nanti akan menyampaikan bagaimana fakta-fakta itu yang ada," terang dia.

Wakapolda turut menyampaikan hasil visum yang terus didalami juga akan memperlihatkan penyebab awal kematian R, yang disebut-sebut seorang mahasiswa kampus swasta di Yogyakarta yang dimutilasi itu.

"Itu nanti dari hasil visumnya kan bisa kelihatan, apakah dari cekikannya atau yang lainnya nanti dari hasil visum akan disampaikan itu," ungkapnya. 

Kapolda Beberkan Hasil Tes DNA

Sebelumnya, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, membeberkan hasil tes DNA korban kasus mutilasi di Turi Sleman.

Irjen Suwondo Nainggolan mengungkap hasil pemeriksaan darah korban identik dengan orangtuanya. 

"Hasil DNA khususnya terkait dengan darah itu sudah dilakukan dan sudah ada, hasilnya itu ada, sama identik dengan orangtuanya. Kita kan patokannya itu ya," ujar Suwondo di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (31/7/2023).

Hanya saja, Irjen Suwondo Nainggolan belum mengungkap identitas korban, termasuk orangtua korban yang DNA-nya digunakan sebagai pembanding.

Menurutnya, ada sejumlah sampel yang diambil dari korban untuk melaksanakan tes DNA tersebut.

"Ada pembanding yang diberikan, identik, detailnya siapa pembandingnya siapa, intinya monggo tanya Pak Direktur, (Dirreskrimum Polda DIY)," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved