Berita Pendidikan Hari Ini
Pakar UGM: Ahli Kimia Juga Harus Peduli dengan Perubahan Iklim, Utamakan Prinsip Green Chemistry
Prinsip green chemistry atau kimia hijau bisa menjadi salah satu kunci untuk mengatasi perubahan iklim .
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Prinsip green chemistry atau kimia hijau bisa menjadi salah satu kunci untuk mengatasi perubahan iklim .
Guru Besar bidang Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Prof. Dr. Ritmaleni, S.Si menjelaskan, green chemistry bisa mengurangi limbah berbahaya.
Proses kimia yang dilalui juga lebih aman dengan biaya yang hemat.
“Banyak contoh yang dapat dibaca dan dipelajari, khususnya bagaimana mengaplikasikan prinsip green chemistry dalam pembuatan obat,” katanya.
Ritmaleni, yang dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM pada 25 Juli 2023 ini menjelaskan, obat Ibuprofen sebelumnya dibuat dengan cara tradisional.
Cara itu menghasilkan limbah yang dibuang ke alam dengan ukuran sangat banyak.
Baca juga: Jurus Jitu UGM Atasi Masalah Sampah, dari Cacah Plastik hingga Olah Sampah Organik Jadi Kompos
Setelah metode green chemistry diaplikasikan, maka limbah berbahaya bisa dikurangi.
“Prinsip green chemistry ini juga muncul karena adanya global warming. Banyak negara terimbas karena perubahan iklim ini,” tutur dia yang membawakan pidato pengukuhan berjudul Kimia Organik, Bagian dari Solusi Penyakit Akibat Perubahan Iklim.
Contoh lain, obat antituberkulosis. Pada reaksi itu, digunakan berbagai senyawa aldehid aromatik yang direaksikan dengan formamida dan asam format dalam satu wadah reaksi secara bersamaan.
Reaksi tersebut, kata dia, menunjukkan bagaimana cara membuat molekul obat yang kompleks hanya dengan melalui satu tahap reaksi saja.
Ketika digunakan metode konvensional, tentu akan melewati banyak tahap reaksi.
“Melalui penerapan kedua reaksi ini dalam proses penemuan obat, artinya telah dilakukan banyak penghematan dalam proses sintesisnya. Semua atom berubah menjadi produk,” tegasnya.
Ia tidak memungkiri, prinsip emisi karbon dan plastik merupakan akibat dari reaksi kimia.
Maka, para ahli kimia perlu berpikir ulang terkait bagaimana pendidikan kimia diberikan untuk generasi sekarang dan masa depan.
“Pendidikan ilmu kimia yang diberikan di sekolah-sekolah dan universitas, harus diubah agar dapat membantu ikut menyelamatkan bumi,” terang Ritmaleni.
Sebagai pakar Kimia Sintesis Organik, Ritmaleni pun mengakui meskipun masih terdapat kontroversi tentang perubahan iklim, tetapi perubahan iklim adalah hal yang nyata.
Oleh karena itu, ia mengajak banyak pihak untuk bisa membantu ilmu kimia organik agar dapat berperan lebih dalam menghadapi perubahan iklim di masa yang akan datang.
Baca juga: Program Edukasi Konservasi Bentuk Nyata Penanggulangan Krisis Iklim
“Pidato saya memberi gambaran bagaimana Ilmu Kimia Organik berperan dalam menghadapi dampak dari perubahan iklim . Kimia Organik melalui Kimia Organik Sintesis dapat menjadi bagian dari solusi perubahan iklim di dunia, terutama pada proses penemuan obat untuk penyakit-penyakit akibat dampak dari perubahan iklim melalui penerapan prinsip Green Chemistry,” paparnya.
Sektor kesehatan memang diperkirakan mengalami kerugian cukup besar secara ekonomi karena adanya dampak dari perubahan iklim.
Salah satu contoh kasusnya adalah penyakit demam berdarah yang diprediksi akan meningkat jumlahnya.
Sementara, di dunia, data menyebutkan bahwa 89,3 persen populasi dunia dimana 8,4 miliar orang berisiko terjangkit malaria pada tahun 2078.
“Angka ini tentu seharusnya telah cukup dapat membuat kita bersiap diri. Perubahan iklim menjadi isu yang harus diperhatikan karena ini memiliki dampak dan risiko yang besar terlebih pada keberlangsungan makhluk hidup dan generasi di masa mendatang,” terangnya. ( Tribunjogja.com )
| Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
|
|---|
| PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
|
|---|
| Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
|
|---|
| Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
|
|---|
| Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.