Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 26 Juli 2023: Keluarkan 17 Kali Guguran Lava Pijar ke Kali Bebeng

Gunung Merapi keluarkan 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke barat daya atau Kali Bebeng, Rabu (26/7/2023).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Sabtu 24 Juni 2023 yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi keluarkan 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke barat daya atau Kali Bebeng, Rabu (26/7/2023).

Hal tersebut teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pengamatan selama enam jam, mulai 00:00-06:00 WIB.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah.

Baca juga: Truk Tangki Air Hilang Kendali Saat Lewati Turunan Jatibarang, Gasak 4 Kendaraan, Lalu Tabrak Tebing

Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 15.7-19 °C, kelembaban udara 67-82.8 persen dan tekanan udara 875.2-920 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah,” katanya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 36 kali dengan amplitudo 3-23 mm berdurasi 16.44-152.08 detik.

Hybrid/fase banyak berjumlah enam kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4-0.5 detik berdurasi 5.16-6.52 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved