Kisah Inspiratif
Geliat Brand Lokal Jogja Farah Button, Merambah Pasar Jepang hingga Hawai
Tak kurang Farah Button menggerakkan 300 penjahit di Yogyakarta ketika mengeluarkan model terbaru ataupun produksi ulang.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Seiring bergulirnya kebutuhan dan tren, geliat industri fashion lokal dapat dikatakan tumbuh pesat.
Hal tersebut membuat persaingan semakin ketat di antara para pelaku bisnis fesyen, tak hanya lokal namun juga internasional.
Pantang kalah saing dengan brand dari luar negeri, brand fasyen perempuan ready to wear asal Yogyakarta , Farrah Button , membuktikan tetap eksis bahkan mampu ekspansi pasar internasional dari Tokyo Jepang hingga Hawai.
Founder Farrah Button, Sutardi, mengungkapkan bahwa brand lokal yang dikreasikannya sejak 2015 ini kini melebarkan sayap dengan signifikan.
Baca juga: Fashion Show Wastra Sahaja Sedot Antusiasme Publik di Pedestrian Suroto Kotabaru
"Setelah membuka gerai di Bali pada 2022 lalu, Farah Button semakin dikenal di pasar internasional," ujar Sutardi, saat ditemui disela keikutsertaan Jogja Fashion Trend di Pakuwon Mall Yogyakarta , Kamis (13/7/2023).
"Kebetulan store kami di Bali banyak dibeli justru oleh wisatawan asing, bule-bule suka. Kemudian memang ada yang tertarik, membawa brand kami Farah Button untuk dijual di Tokyo dan Hawai. Kami senang sekali bahkan yang dari Hawai akan datang lagi untuk restok pada bulan Agustus nanti," tambahnya.
Lebih lanjut Sutardi mengatakan, Farah Button yang dimulai dari garasi rumahnya kini telah memiliki ratusan model pakaian modern perempuan.
Tak kurang Farah Button menggerakkan 300 penjahit di Yogyakarta ketika mengeluarkan model terbaru ataupun produksi ulang.
"Alhamdulillah kami punya 300 penjahit dari 4 konveksi yang berkarya di bawah Farah Button. Seluruh proses produksi dilakukan di Jogja, semua bahan juga lokal. Jadi kami memang brand lokal yang mudah-mudahan bisa mengharumkan nama Jogja ke kancah internasional," sambung pria yang merintis usaha fesyen ini bersama sang istri, Farah Milayati Dyah Irawan.
Adapun Farah Button kini memiliki cukup banyak gerai di wilayah DIY, Jawa Tengah hingga Bali.
Teranyar, mereka membuka gerai baru di Tegal Jawa Tengah setelah Bali pada tahun lalu.
Baca juga: Jogja Fashion Trend 2023 Jadi Bagian Wujud Ekonomi Kreatif Indonesia
"Kami ingin punya dept store sendiri seperti brand internasional yang didalamnya ada Farah Button bersama brand-brand lokal berkualitas. Kami ingin membawa manfaat lebih banyak untuk teman-teman UMKM jahit dan ekosistem fashion di Jogja," ujarnya.
Sementara terkait menjadi satu-satunya brand ready to wear lokal yang menampilkan karya di Jogja Fashion Trend 2023, Sutardi mengaku sangat bangga dan bersemangat atas apresiasi publik pada produk fashion lokal.
Ia berharap capaian Farah Button bisa menginspirasi anak-anak muda atau siapapun yang ingin berkarya menelurkan brand lokal berkualitas.
"Luar biasa sekali untuk kami, mendapat apresiasi bisa ikut dalam Jogja Fashion Trend 2023. Kami berharap bisa menginspirasi siapa saja yang ingin membuat brand lokal berkualitas, agar tidak takut berkreasi, bergerak maju," harapnya. ( Tribunjogja.com )
Baca Buku Bonus Sayur, Cara Karang Taruna Margoyoso Magelang Kerek Minat Baca |
![]() |
---|
Cerita Anak Bintara Brimob Polda DIY Raih Adhi Makayasa AAU 2025 |
![]() |
---|
Cerita Juara 1 Lomba Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMP 2025, Kampanye Soal Ini |
![]() |
---|
Dari Enceng Gondok Jadi Peluang Kerja: Cerita Aiptu Sukirja Rintis Usaha Kerajinan |
![]() |
---|
Kisah Percetakan di Kulon Progo Cetak hingga 10 Juta Amplop Saat Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.