Tips Otomotif
Tips Naik Motor Aman Bagi Ibu Hamil dari Istruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta
Berikut ini adalah tips menaiki motor bagi ibu hamil dari Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Apakah Anda ibu hamil yang masih aktif bepergian menaiki sepeda motor entah untuk bekerja atau keperluan lain?
Bila benar, baiknya Anda menyimak tips menaiki motor ini agar si ibu dan janin dalam kandungan tetap aman.
Berikut ini adalah tips menaiki motor bagi ibu hamil dari Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta yakni Community Development & Safety Riding Supervisor, Muhammad Ali Iqbal :
1. Perhatikan usia kehamilan
Menurut Iqbal, berkendara sepeda di usia kehamilan di bawah 3 bulan sangat tidak dianjurkan.
Sebab, janin belum begitu kuat menempel di rahim.
Saat usia kehamilan di atas 3 bulan dan memang harus berkendara sepeda motor sebaiknya tetap berkendara dengan hati-hati dan aman.
Saat usia kehamilan di atas 6 bulan tidak disarankan berkendara sepeda motor karena perut sang ibu sudah membesar.
Meski secara medis janin sudah sangat kuat namun saat berkendara akan mengganggu pengoperasian sepeda motor.
"Selain hal di atas sebaiknya ibu hamil juga berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu apakah diperbolehkan berkendara atau tidak," katanya.
2. Perhatikan kecepatan berkendara
Iqbal menjelaskan, semakin tinggi kecepatan berkendara makan semakin sempit visual pandangan kita semakin singkat kesempatan kita mengantisipasi bahaya.
Sehingga potensi kecelakaan semakin besar saat berkendara dalam kecepatan tinggi. Bagi ibu hamil sebaiknya berkendara pada kecepatan rendah.
"Hal tersebut bertujuan agar ibu hamil dapat mengantisipasi bahaya sedini mungkin juga dapat menjaga kandungannya agar tidak terbentur sesuatu atau terkena goncangan besar," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, perlunya menjaga jarak saat berkendara semaksimal mungkin.
Tujuannya menghindari potensi rem mendadak dan kehilangan keseimbangan karena akan ada indikasi berbenturan dengan perut si ibu hamil.
3. Gunakan perlengkapan berkendara yang aman dan sesuai
Iqbal mengingatkan kepada ibu hamil untuk mengenakan perlengkapan berkendara seperti helm, jaket, celana panjang, sepatu dan sarung tangan.
Terlebih lagi apabila ibu hamil berkendara disarankan tidak menggunakan baju hamil namun tetap menggunakan celana panjang yang terbuat dari bahan cotton tebal.
4. Pilih jalur berkendara yang tepat
Iqbal menjelaskan, sangat direkomendasikan bagi ibu hamil untuk memilih jalur berkendara yang tidak terlalu ramai, tidak bergelombang, dan tidak berlubang.
"Selain dapat berkendara secara minim resiko, ibu hamil juga dapat menjaga kehamilannya agar tidak terlalu sering terkena guncangan akibat kondisi kontur jalan," jelasnya.
Dalam kondisi tertentu, ibu hamil kadang diharuskan berkendara secara berboncengan. Baik bersama suami, keluarga, ataupun ojek online.
Saat berboncengan sebaiknya tetap posisi bonceng hadap depan dan apabila menggunakan ojek online sebaiknya memberikan informasi kepada ojek online bahwa sedang hamil sehingga driver dapat menyesuaikan saat berkendara.
“Berkendara bagi ibu hamil sebenarnya sangat tidak disarankan dan memaksakan diri. Namun apabila adanya kondisi, tuntutan, atau kebutuhan sebaiknya tetap memprioritaskan keamanan pengendara dan calon bayi.” pungkasnya. (*/rls)
*
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.