Kandidat Kuat Calon KSAD: Letjen Maruli Simanjuntak, Letjen Agus Subiyanto dan Letjen Suharyanto

Siapa jenderal bintang 4 yang akan menjadi Panglima TNI dan KSAD penggangi Laksamana Yudo Margono dan Jenderal Dudung Abdurachman

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dispenad via kompas
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurcahman memimpin Persemayaman Serka (Anumerta) Robertus Simbolon di Markas Komando Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad, Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/4/2023). Serka Robertus merupakan personel Satgas Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad yang gugur setelah diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Minggu (9/4/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Siapa jenderal bintang 4 yang akan menjadi Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) penggangi Laksamana Yudo Margono dan Jenderal Dudung Abdurachman?

Diketahui puncuk pimpinan TNI dan TNI Angkatan Darat tersebut akan memasuki masa pensiun pada November 2023 mendatang.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan memasuki masa pensiun pada 26 November 2023 mendatang.

Sementara KSAD Jenderal Dudung Abdurachman akan memasuki masa pensiun pada 19 November 2023 mendatang.

Melihat hal itu, sosok jenderal bintang 3 yang nantinya dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman berpeluang untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono.

Saat ini ada tiga kandidat kuat calon KSAD yang berpeluang besar menggantikan Jenderal Dudung Abdulrachman.

Ketiganya merupakan perwira tinggi bintang 3 yang menjabat jabatan penting di tubuh TNI Angkatan Darat.

Ketiganya adalah Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

Dikutip dari Tribunnews.com, Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyebut ketiga jenderal bintang 3 tersebut merupakan prajurit terbaik yang berpeluang besar menjadi KSAD.

Sementara dari ketiga kandidat, sosok yang paling berpeluang menjadi KSAD menurut purnawirawan TNI yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer era Presiden Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut adalah Letjen Suharyanto.

"Kalau dari track record memang ketiga perwira ini sama-sama mumpuni dan berpeluang menduduki jabatan Kasad karena pernah menjabat di beberapa satuan komando, kesatuan teritorial dan tempat lain," kata Hasanuddin.

"Hanya saja, Suharyanto ini lebih senior dan sebagai Kepala BNPB memiliki pengalaman teritorial yang lebih dari yang lain, sehingga paling berpeluang menjadi Kasad," lanjutnya.

Berikut sosok ketiga jenderal yang disebut masuk calon kuat KSAD pengganti Dudung.

1. Letjen TNI Suharyanto

Pada November 2011, Presiden Joko Widodo melantik Mayjen TNI Suharyanto sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru di Istana Negara.

Suharyanto dilantik untuk menggantikan posisi Letjen TNI Ganip Warsito yang akan memasuki masa pensiun.

Dalam acara pelantikan tersebut, Jokowi memberikan pesan kepada Suharyanto, salah satunya untuk memaksimalkan kerja BNPB.

Sebelum dilantik menjadi Kepala BNPB, Suharyanto menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya sejak 2020.

Berdasarkan informasi dari Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Mayjen TNI Suharyanto memiliki karier militer panjang.

Karier Suharyanto di dunia militer dimulai dari Akmil (1989) kecabangan Infanteri, Sesarcabif, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhanas.

Pria kelahiran Cimahi 8 September 1967 ini merupakan lulusan terbaik Sesko TNI 2013.

Di sepanjang karier militernya, Suharyanto sempat menduduki berbagai jabatan, mulai dari Danton, Danko, Pasi Yonif Linud 612/Modang (1989-1998), Gumil Pussenif (1999).

Kemudian, Pabandya Ops Sopsdam V/Brawijaya (2003-2004), Danyonif 516/Caraka Yudha (2004-2005), Danyonif 500/Raider (2005-2006), Dandim 0832/Surabaya Selatan (2006).

Selanjutnya, Kasi Intel Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Karopeg Settama BIN (2016-2017), Dir Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018).

Lalu, Kasdam Jaya (2018-2019), Sesmilpres Kemensetneg RI (2019-2020), sampai dilantik menjadi Kepala BNPB yang baru saat ini.

2. Letjen TNI Agus Subiyanto

Letjen TNI Agus Subiyanto menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) sejak 4 Februari 2022.

Agus Subiyanto merupakan lulusan AKABRI Darat alias Akmil 1991.

Perwira dari korps infanteri yang berpengalaman di Kopassus tersebut menggantikan Letjen TNI Bakti Agus Fadjari yang menduduki jabatan baru sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI.

Dalam perjalanan kariernya, Agus Subiyanto mendapat ditugaskan mnjabat sebagai Danrem 132/Tadulako (2017-2018), Paban 3/Latga Sops TNI, dan Wadan Pusenif.

Ia juga dipercaya sebagai Danrem 061 Bogor Surya Kencana dan Danpaspampres.

Jabatan Agus sebelum Wakasad adalah Pangdam III/Siliwangi (2020-2022).

Dua jabatan strategis Agus Subiyanto, yakni Danrem 061 Bogor Surya Kencana dan Danpaspampres adalah "bukti" kepercayaan Jokowi terhadap dirinya.

Baca juga: Kapolri Tunjuk Komjen Agus jadi Wakapolri, Komjen Wahyu jadi Kabareskrim

3. Letjen Maruli Simanjuntak

Pada Januari 2022, Maruli Simanjuntak resmi ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Penunjukan Maruli tertuang dalam surat yang diteken Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 21 Januari 2022.

“Pangkostrad dijabat oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Prantara Santosa melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).

Maruli ketika itu menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang kini menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Maruli Simanjuntak merupakan abituren Akademi Militer (Akmil) 1992 yang berpengalaman di Infanteri Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra.

Setelah menuntaskan pendidikannya di Akmil, pria kelahiran 27 Februari 1970 ini menduduki sejumlah jabatan strategis.

Jabatan penting pertama diemban Maruli pada tahun 2002, ketika ia ditunjuk sebagai Komandan Detasemen Tempur Cakra.

Tiga tahun kemudian, ia menjadi Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus. Jabatan itu Maruli emban sejak 2005 hingga 2008.

Setelahnya, pada tahun 2008 Maruli dipercaya mengisi posisi Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2/Sandhi Yudha. Jabatan ini dilakoninya hingga 2009.

Pada tahun yang sama, Maruli mendapatkan promosi jabatan sebagai Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) hingga 2010.

Kemudian, pada 2010-2013, Maruli dipercaya menjadi Wakil Komandan Grup 1/Para Komando.

Lalu, selama 2013-2014, ia menjabat sebagai Komandan Grup 2/Sandhi Yudha.

Karier Maruli terus menanjak, pada 2014 ia menjadi Asisten Operasi Komandan Jenderal Kopassus.

Pada tahun yang sama hingga 2016, Maruli ditunjuk menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Grup A merupakan grup Paspampres yang melekat langsung dalam mengamankan presiden.

Dari Komandan Grup A Paspampres, Maruli mendapat promosi jabatan dan mengemban amanat sebagai Komandan Korem 074/Warastratama (Solo).

Lalu, pada April 2017, Maruli kembali bergabung dalam korps Paspampres dan menjabat sebagai Wakil Komandan Paspampres.

Pada Oktober 2018, Maruli dirotasi menjadi Kasdam IV/Diponegoro.

Baru satu bulan menjabat, Maruli kembali mendapatkan promosi sebagai Komandan Paspampres. Ketika itulah pangkat Maruli naik menjadi dua bintang atau mayjen.

Maruli menjabat sebagai Komandan Paspampres hingga tahun 2020 sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Pangdam IX/Udayana.

Ini adalah jabatan yang terakhir kali Maruli emban sebelum akhirnya dipercaya sebagai Pangkostrad.

Dengan rekam jejaknya, Maruli dikenal sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo. Selain itu, Maruli juga merupakan menantu Menko Bidang Kemaritiman dan Invesatasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved