Profil Bima Sakti Tukiman yang Ditunjuk Erick Thohir Jadi Pelatih Timnas Indonesia Piala Dunia U17

TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan kesempatan kepada Bima Sakti Tukiman untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U17 2023 yang akan digelar di Menara Danareksa, Jakarta Pusat.

Lalu siapa sebenarnya sosok Bima Sakti Tukiman beserta sepak terjangnya di dunia sepakbola?

Dikutip dari Tribunkaltim.co, Bima Sakti Tukiman adalah pria asal Balikpapan yang memulai kariernya di tim nasional Indonesia pada 4 Desember 1995 saat masih berusia 19 tahun.

Pria kelahiran 23 Januari 1976 terkenal akan tendangan bebasnya yang keras dan akurat.

Bima Sakti Tukiman telah mencatat rekor 55 kali penampilan bersama Timnas Indonesia, hanya kalah dari Kurniawan Dwi Yulianto yang telah bermain 60 kali.

Baca juga: PSS Sleman Manfaatkan Uji Coba Lawan Persib Untuk Cari Solusi Permainan Terbaik

Selain itu, Bima Sakti Tukiman sempat pula menjadi kapten tim nasional selama beberapa waktu.

Usai tak lagi berkarir sebagai pemain sepakbola, tak membuat Bima Sakti Tukiman meninggalkan olah raga yang membesarkan namanya itu.

Bima Sakti Tukiman pernah dipercaya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia diajang Piala AFF U-16 2022.

Bima Sakti Tukiman memulai karir kepelatihannya pada 2016 sebagai asisten di Persiba Balikpapan.

Selanjutnya di Timnas Indonesia juga sebagai asisten hingga pada tahun 2019 ia menjadi pelatih definitif untuk U16.

Awal Karier

Sejak kecil, Bima Sakti Tukiman sudah tergila-gila main sepakbola.

Bima Sakti Tukiman berhasil menembus PON Kalimantan Timur pada 1989, dua tahun kemudian dia masuk ke Persisam Samarinda U-15.

Bima Sakti Tukiman kemudian mengawali kariernya di kampung halamannya bergabung dengan klub Ossiana Sakti dan PKT Junior.

Bakat dan potensi yang dimilikinya ternyata menarik perhatian tim pencari bakat PSSI.

Bima Sakti Tukiman lalu menjadi salah satu pemain Indonesia yang menimba ilmu di Italia saat usianya menginjak 17 tahun.

Pada 1993, ia bersama Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy terpilih untuk mewakili Indonesia berlatih bersama Sampdoria Primavera.

Tak lama ia bergabung bersama klub asal Swedia, Helsingborg IF pada 1995.

Di sana Bima Sakti Tukiman hanya bertahan kurang lebih satu tahun.

Tidak lama berkarier di Eropa, Bima Sakti Tukiman balik lagi ke Indonesia kemudian bergabung dengan PKT Bontang pada 1994.

Bersama PKT Bontang, Bima Sakti Tukiman mulai mengawali karier di sepak bola Indonesia.

Hanya setahun, Bima Sakti Tukiman lalu bergabung dengan Pelita Jaya pada 1996.

Di Pelita, Bima Sakti Tukiman bermain sebanyak tiga tahun.

PSM Makassar dan Lama di Malang

Karier Bima Sakti Tukiman kemudian melesat ketika bermain di PSM Makassar pada 1999.

Dia pun ikut membantu PSM Makassar menjuarai Liga Indonesia musim 1999/2000.

Bima Sakti pun menjadi pemain terbaik pada musim tersebut.

Pada 2001, Bima Sakti Tukiman mencoba peruntungan dengan PSPS Pekanbaru dan di klub inilah pemain yang bisa berperan sebagai gelandang bertahan ini bertemu dengan Ade Mulyati, yang kelak menjadi istri.

Musim 2004-2005, Bima Sakti Tukiman sempat kembali ke kota kelahiran Balikpapan dan bermain untuk Persiba.

Bersama Beruang Madu, ia hanya satu musim untuk kemudia pindah ke Persema Malang pada 2005.

Laskar Singosari adalah klub terlama yang pernah dibela oleh Bima Sakti Tukiman atau selama tujuh tahun.

Jiwa kepemimpinan Bima Sakti Tukiman yang sudah sering menjadi kapten tim pun sangat kentara di Persema Malang.

Bima Sakti Tukiman memimpin klub tersebut berjuang menaikkan level untuk sejajar dengan rival, Arema Malang.

Gaya bermain dengan stamina dan daya jelajah tinggi adalah keunggulan Bima Sakti Tukiman .

Pasang surut bersama Persema Malang hingga terjerembab ke kasta liga bawah karena kisruh sepak bola nasional dan bergabung dengan liga tandingan.

Selepas dari Persema Malang, Bima Sakti Tukiman sempat bermain di Perseba Bangkalan, Mitra Kukar, Gresik United dan pensiun di kota kelahiran, Persiba Balikpapan pada 2016.

Karir Internasional

Bima Sakti Tukiman masuk ke Timnas Indonesia sejak 1995.

Selama enam tahun berada di Timnas Indonesia, Bima Sakti bermain sebanyak 56 kali yang merupakan rekor penampilan nomor dua setelah Kurniawan Dwi Yulianto, 60. 

Bima Sakti Tukiman pernah mengantar Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala Tiger (Piala AFF) 2000.

Selain itu, Bima Sakti Tukiman juga bermain di beberapa ajang seperti SEA Games, Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.

Laga terakhir Bima Sakti Tukiman bersama Timnas Indonesia adalah laga Kualifikasi Piala Dunia 2002 melawan China pada 27 Mei 2001.

Karier Pelatih

Pasca pensiun, Bima Sakti Tukiman sempat menjadi asisten pelatih Persiba Balikpapan.

Pada era Luis Milla melatih Timnas Indonesia pada 2017, Bima Sakti Tukiman ditunjuk sebagai asisten pelatih.

Dia pun sempat menjadi caretaker pada 2018 pasca Luis Milla berhenti dari jabatannya.

Di akhir 2018, Bima Sakti Tukiman ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16. 

Biodata 

Nama: Bima Sakti Tukiman

Lahir: Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia, 23 Januari 1976

Kebangsaan: Indonesia

Profesi: Pelatih Tim Timnas Indonesia U-16

Orang tua: Tukiman dan Yuliana

Istri: Ade Mulyati

Anak: Abi, Rissa dan Jeje

Instagram: @bimasakti230176. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Profil Bima Sakti Pelatih Timnas Indonesia di Piala Dunia U17 2023, Pernah Bawa Garuda Juara AFF U16, https://kaltim.tribunnews.com/2023/06/24/profil-bima-sakti-pelatih-timnas-indonesia-di-piala-dunia-u17-2023-pernah-bawa-garuda-juara-aff-u16?page=all