Dirumorkan Bakal Jadi Pelatih Anyar PSIM Yogyakarta, Ini Jawaban Kas Hartadi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rumor Kas Hartadi yang disebut-sebut bakal melatih PSIM Yogyakarta kian santer.

Apalagi, tim berjuluk Laskar Mataram itu baru saja mengumumkan tidak lagi ditangani Erwan Hendarwanto untuk kompetisi Liga 2 2023/2024 musim depan.

Setali tiga uang, seluruh pemain PSIM Yogyakarta musim lalu diumumkan tak lagi memiliki kontrak.

Cuci gudang tampaknya akan dilakukan manajemen PSIM Yogyakarta untuk mengarungi kompetisi Liga 2 musim depan.

Merespon rumor tersebut, Kas Hartadi tidak menampik maupun membenarkan.

Menurutnya, rumor mengenai dirinya gabung ke klub berlogo Tugu Pal Putih memang sedang ramai diperbincangkan.

"Iya, rumor ya. Namanya rumor pasti ramai dibicarakan. Kita lihat nanti saja ya," kata Kas Hartadi, Minggu (11/6/2023).

Pelatih yang pernah menangani Persik Kediri itu mengaku saat ini masih berstatus sebagai pelatih akademi di Dewa United.

Kas Hartadi juga belum mau membeberkan lebih detail soal rencana apakah dirinya bakal kembali melatih klub profesional tahun ini.

"Ya, saya masih di Dewa United Academy. Kalau rumor, saya juga dikaitkan dengan Sriwijaya FC hingga PSMS Medan. Ya, tinggal tunggu tanggal mainnya saja," jelasnya.

Wajar saja bila Kas Hartadi tengah diincar banyak klub Liga 2.

Pasalnya, pria asli asal Surakarta itu tak hanya sekali membawa klub kasta kedua promosi ke Liga 1, sebut saja Dewa United tahun 2021 lalu, dan Kalteng Putra musim 2017 silam.

Sejak membawa Dewa United promosi, Kas Hartadi sejatinya masih ingin melanjutkan perjalanannya di sana.

Namun lisensi kepelatihan yang dimilikinya belum memenuhi syarat untuk melatih tim Liga 1.

Untuk itu, pelatih berusia 52 tahun tersebut mengambil kursus lisensi AFC Pro.

"Sekarang tinggal merampungkan modul AFC Pro," katanya.

Bisa dipastikan, tak lama lagi Kas Hartadi berpeluang untuk melatih klub kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Situasi pun tampaknya dimanfaatkan klub-klub Liga 2 yang punya target promosi ke Liga 1, satu diantaranya PSIM Yogyakarta.

Musim lalu, Laskar Mataram serius untuk naik kasta, namun situasi berubah pascatragedi Kanjuruhan. (*)