Baekhyun, Xiumin, Chen EXO Putus Kontrak dengan SM Entertainment, Minta Transparansi tapi Tak Diberi

TRIBUNJOGJA.COM - EXO-L dikejutkan dengan kabar Baekhyun, Xiumin, and Chen yang memutuskan kontrak dengan SM Entertainment, Kamis (1/6/2023).

Kabar tersebut bermula dari Firma hukum LIN, yang mewakili anggota EXO Baekhyun, Xiumin, dan Chen, mengumumkan bahwa pemberitahuan pemutusan kontrak eksklusif telah dikirim ke SM Entertainment atas nama ketiga artis tersebut.

Menurut LIN, ketiga anggota EXO telah mengajukan total 7 permintaan dokumen yang merinci pendapatan dan pembayaran ketiga artis tersebut dari bulan Maret hingga Mei.

Baekhyun, Xiumin, dan Chen atau EXO-CBX memilih untuk meminta catatan yang jelas dan transparan dari perhitungan pendapatan perusahaan hingga hak fundamental sebagai artis.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Idol KPop BLACKPINK Comeback, Rilis Album di Bulan September dan Tur Konser Dunia

Akan tetapi pihak SM Entertainment diduga mengklaim bahwa perusahaan tersebut tidak dapat mengungkapkan informasi tersebut kepada para artis.

Selanjutnya, LIN menyatakan bahwa SM Entertainment memaksa artisnya untuk menandatangani kontrak eksklusif yang panjang dengan total 12~13 tahun.

Kemudian, SM meminta artis tersebut memperbarui kontrak mereka sebelum waktunya untuk memperpanjang kontrak setidaknya menjadi 17~18 tahun.

Ini adalah berita yang berkembang dan akan terus dilanjut setelah ada keputusan.

Baca juga: Solo Dance Kpop Competition Jadi Bagian Penyalur Bakat Generasi Muda

Perihal penetapan kontrak yang panjang oleh SM Entertainment kepada artisnya, SM Entertainment telah diperingatkan oleh Komisi Perdagangan yang Adil, mengutip Joongang Daily.


SM Entertainment pernah memberikan 10 tahun kontrak eksklusif setelah mereka debut atau 13 tahun kontrak setelah mereka menandatangani kesepakatan.

Meskipun begitu, perusahaan secara sukarela memotong durasi kontraknya menjadi tujuh tahun setelah debut setelah komisi menginvestigasi isu ini, lebih dari satu dekade lalu.

Kontrak SM Entertainment sebelumnya juga memberikan penalti yang berat kepada mereka yang merusak kontrak tersebut.

Mereka yang membatalkan kontrak harus membayar tiga kali lipat dari total investasi perusahaan di masa pelatihan atau dua kali profit yang diharapkan di periode yang masih berjalan.

Namun, perusahaan kemudian meringankan penalti menjadi dua tahun rata-rata profit.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )