Berita Pendidikan Hari Ini
Kemendikbudristek: Hasil Riset Akademisi Harus Berguna bagi Masyarakat
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong hasil riset akademisi yang bisa berguna bagi masyarakat.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong hasil riset akademisi yang bisa berguna bagi masyarakat.
Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Prof. M. Faiz Syuaib mengatakan peneliti perlu menyusun rencana penelitian yang bersinergi dan kolaborasi.
Faiz menyampaikan, Indonesia adalah tempat riset yang tidak ada putusnya di dunia saking banyaknya bahan untuk diteliti.
Baca juga: SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Luluskan 185 Siswa yang Siap kerja
“Ada delapan bidang fokus riset yaitu pangan, energi terbarukan, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora pendidikan seni budaya dan lainnya” katanya dalam mini seminar yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) UNY, Selasa (16/5/2023) di Hotel UNY.
Dia mengungkap, prioritasnya ada pada lima hal yaitu green economy, blue economy, digital economy, tourism dan health independence.
Doktor dari Tokyo University of Agriculture and Technology Jepang itu memaparkan bahwa tujuan riset adalah memaksimalkan yang kita miliki untuk bisa dimanfaatkan demi tujuan bersama, yaitu melindungi, mencerdaskan, menyejahterakan, keadilan dan perdamaian.
Ia mengatakan, pembangunan Indonesia tahun 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang ujungnya adalah peningkatan kontribusi iptek dalam pembangunan.
Maka, menurutnya, hasil riset harus kembali pada penggunanya yaitu masyarakat umum serta dunia usaha atau dunia industri dimana perguruan tinggi punya posisi yang signifikan.
“Di Indonesia kita punya tridharma perguruan tinggi yang hebat, karena sumber daya manusia yang dihasilkan harus meriset dengan teknologi dan hasilnya dikembalikan pada masyarakat” tuturnya.
Dosen IPB tersebut menekankan bahwa pengabdian pada masyarakat merupakan impelentasi hasil riset di perguruan tinggi dan masyarakat yang merupakan kegiatan kolaboratif.
Sifatnya adalah lokus atau sesuai potensi dan kebutuhan wilayah dan fokus.
Tolok ukur pengabdian pada masyarakat, katanya, adalah teknologi hasil riset yang tersampaikan dengan baik ke masyarakat, diterima dan digunakan masyarakat sesuai yang dibutuhkan serta kemanfaatannya bagi masyarakat.
Faiz Syuaib berharap agar para dosen membuat riset yang terkait dengan pendidikan dan kebudayaan karena zaman berubah cepat.
Dengan begitu, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tidak hanya mencetak guru tapi juga bagaimana metodologi mengajar, konten mengajar dan bagaimana merespon teknologi.
Direktur DRPM UNY, Prof. Samsul Hadi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka dies natalis ke-59 UNY dimana kinerja perguruan tinggi dapat dilihat dari capaian 8 indikator kinerja utama (IKU) yaitu lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, mengundang praktisi mengajar dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, prodi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta prodi berstandar internasional.
“Tugas utama DRPM adalah memaksimalkan hasil IKU, utamanya hasil penelitian, PKM yang dibuktikan dengan publikasi dan HKI,” kata Samsul Hadi.
Mini seminar itu juga diikuti DRPM Award untuk mengapresiasi IKU ke-5 dengan harapan dosen UNY terpacu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan PKM serta luarannya.
Dalam kegiatan ini juga dianugerahkan DRPM Award pada dosen yang memenuhi syarat. Tahun 2023 terdapat lima anugerah DRPM Award yaitu Peraih Publikasi Scopus terbaik, Peraih Sinta Score Years Terbaik, Penghargaan Institusi/Fakultas meliputi peraih hibah penelitian terbanyak, peraih hibah penelitian pada masyarakat dan peraih HAKI. (ard)
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.