BERITA PSS SLEMAN : Kim Jeffrey Kurniawan Jadi yang Terbaik di Sesi Tes Fisik

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gelandang PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan memiliki nilai tertinggi dalam metode latihan yoyo.

Pemain berusia 33 tahun itu mencapai level 39 dalam tes untuk kemampuan fisik.

Sebagai informasi metode yoyo atau lebih dikenal Yoyo Test adalah pola latihan untuk mengukur kapasitas VO2 max atau konsumsi oksigen.

Selain itu, daya tahan para pemain bisa diketahui pula lewat tes ini.

“Sebenarnya untuk standar lebih bagus itu di level 25 untuk atlet sepak bola. Jika masih di 20 sampai dengan 22.5 itu minimal standar. Untuk melakoni satu musim kompetisi penuh dan padat amannya di level 25,” kata pelatih fisik PSS, Kartono Pramdhan Sabtu (14/5/2023).

PSS Sleman melakukan tes fisik dengan metode yoyo ini digelar di Lapangan Pakembinangun, Sabtu (14/5/2023) diikuti pemain yang telah bergabung latihan sejak beberapa hari sebelumnya.

Kartono menjelaskan hasil dari tes ini akan menjadi acuan untuk tim pelatih menentukan metode latihan fisik berikutnya.

Para pemain akan digembleng sebelum Liga 1 2023/2024 dimulai pada 1 Juli mendatang.

"Yoyo Test adalah sebuah tes fisik dengan jarak lari 20 meter. Setelah sampai di ujung, kemudian dia kembali lagi ke awal. Ketika tiba di awal, mereka harus jalan sekitar satu meter untuk pemulihan kemudian kembali lari," bebernya. 

Melakoni metode ‘Yoyo’, Kim Jeffrey Kurniawan dan rekan diwajibkan berjalan hingga berlari dalam kecepatan tertentu dari titik awal ke akhir. Sebisa mungkin, mereka kembali ke titik awal dengan tempo kecepatan yang sama atau stabil.

Baca juga: Berita Terbaru PSS Sleman, Dirumorkan Cari Bek Kanan, Bayu Setiawan Segera Merapat ke Maguwoharjo?

Baca juga: PSS SLEMAN : Kim Jeffrey Kurniawan Tetap Jadi Kapten Tim Super Elja di Liga 1 2023/2024

Upaya Peningkatan Kualitas Fisik Pemain

Tes fisik yang digelar tim pelatih PSS merupakan upaya peningkatan kualitas fisik sebelum kompetisi digelar.

Tes fisik kali ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi kebugaran pemain, sehingga nantinya akan ditentukan program latihan seperti apa yang paling tepat.

“Kami baru mulai latihan, jadi ingin mengetahui gambaran sejauh mana kondisi fisik para pemain. Setelah mengetahui hasilnya, ini menjadi acuan kami untuk membuat program latihan ke depannya,” ungkap dia.

Pada sesi awal ini Kartono mengaku belum puas apa yang ditunjukkan para pemain. Kendati begitu, masih ada waktu untuk meningkatkan lagi sebelum sepak mula kompetisi bergulir.

“Untuk tahap awal, hasilnya memang masih standar. Jadi, para pemain rata-rata memenuhi standar minimal pada saat tes pertama,” tuturnya.

“Dalam konteks untuk keikutsertaan kompetisi tentunya tidak puas. Masih ada waktu dan treatment untuk fisik pemain. Mudah-mudahan ada peningkatan dan siap menghadapi musim kompetisi Liga 1 2023/2024,” pungkasnya. (tsf)