Hadapi Terik Matahari, Masyarakat Perlu Pakai Sunscreen Tiap 3 Jam Sekali

Dilansir situs BMKG, suhu panas di Indonesia adalah fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi seti

|
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
internet
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Matahari sedang bersinar begitu terik di beberapa bulan belakangan.

Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) sudah mengimbau agar masyarakat tidak keluar dari rumah atau bangunan jika tidak diperlukan.

Dilansir situs BMKG, suhu panas di Indonesia adalah fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Suhu terpanas di Indonesia pernah terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan pada 17 April 2023 yang mencapai 37,2 derajat Celcius.

Dengan begitu, masyarakat direkomendasikan untuk menggunakan sunscreen di kulit tubuh agar memproteksi dari paparan sinar ultraviolet.

“Supaya kulit tidak memerah dan tetap terproteksi dengan baik, maka masyarakat perlu memakaikan sunscreen atau tabir surya,” ujar Eryn Norind, penanggung jawab Klinik Kecantikan Beauty Lux Prime, ditemui bertepatan dengan grand opening Beauty Lux Prime Minggu (7/5/2023).

Merujuk pada rekomendasi dokter spesialis klinik tersebut, dr. Lintang, Eryn membagikan tips pemakaian sunscreen.

Ia menyebut, tabir surya, sebaiknya dipakai setiap pagi sebelum beraktivitas kemudian digunakan lagi setiap tiga jam sekali sehingga kulit tetap dalam kondisi terlindungi dari cuaca panas.

“Jadi, di mana pun dan mau pergi ke mana pun harus selalu pakai sun screen pada pagi hari kemudian digunakan lagi setiap tiga jam sekali,” ungkapnya.

Tabir surya bisa dibilang bukan lagi produk kecantikan saja, tapi juga kebutuhan untuk menjaga kesehatan kulit.

Kesalahan pakai sunscreen akan membuat kulit tidak terlindungi maksimal.

Akibatnya, kulit tetap menghitam, memiliki flek dan tanda penuaan, atau perih karena terbakar sinar matahari.

Orang yang terkena sengatan sinar matahari terus-menerus dapat berpeluang lebih besar terkena kanker kulit di kemudian hari.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved