Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sejarah Keraton Yogyakarta, Histori Sejak Perjanjian Giyanti 1755 sampai Kemerdekaan RI 1945
Simak kisah sejarah Keraton Yogyakarta sejak Perjanjian Giyanti sampai Kemerdekaan RI, serta hubungannya dengan Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
7 Oktober 1756 : Sri Sultan HB I mulai masuk Kraton Jogja
Sejarah mencatat, selama proses pembangunan Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang.
Sebagai informasi, Pesanggrahan Ambarketawang berada di kawasan Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Raja Keraton Yogyakarta bersama keluarga dan para pengikutnya mulai memasuki keraton pada Kamis Pahing, 13 Sura 1682 TJ atau 7 Oktober 1756.
Tahun 1812 - 1813 : Pengaruh Belanda dan Inggris
Kasultanan Yogyakarta atau Keraton Yogyakarta mengalami pasang dan surut.
Hal tersebut terjadi karena pengaruh pemerintah kolonial Belanda maupun Inggris.
Pada 20 Juni 1812, ketika Inggris berhasil menyerang dan memasuki Kraton Jogja, Sri Sultan Hamengku Buwono II dipaksa turun tahta.
Penggantinya, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono III, dipaksa menyerahkan sebagian wilayahnya untuk diberikan kepada Pangeran Notokusumo (putra Hamengku Buwono I) yang diangkat oleh Inggris sebagai Adipati Paku Alam I.
Wilayah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta yang diberikan kepada Paku Alam I meliputi sebagian kecil di dalam Ibukota Negara dan sebagian besar di daerah Adikarto (wilayah Kabupaten Kulon Progo bagian selatan).
Daerah itu bersifat otonom, dan dapat diwariskan kepada keturunan Pangeran Notokusumo.
Oleh karena itu, sejak 17 Maret 1813, Adipati Paku Alam I mendeklarasikan berdirinya Kadipaten Pakualaman.
17 Agustus 1945 : Kemerdekaan RI
Perubahan besar di Keraton Yogyakarta terjadi setelah Indonesia merdeka.
Seperti diketahui, Republik Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Kraton Jogja
Keraton Yogyakarta
Sejarah Keraton Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono I
Sri Sultan Hamengku Buwono II
Sri Sultan Hamengku Buwono III
sejarah
Kemerdekaan RI
Tugu Golong Gilig
Tugu Jogja
Panggung Krapyak
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Sri Paduka Paku Alam VIII
| Promosikan World Heritage, 73 Delegasi dari Malaysia Diajak Tour Sumbu Filosofi |
|
|---|
| Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Trans Jogja Belum Berencana Tambah Rute |
|
|---|
| Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingin Sumbu Filosofi Berdampak Positif ke Seluruh Lapisan Masyarakat |
|
|---|
| Layani Tur Gratis di Kawasan Sumbu Filosofi, Disbud DIY Sediakan 2 Unit Bus Jogja Heritage Track |
|
|---|
| Pemda DIY Bakal Bentuk Sekretariat Bersama untuk Kelola Kawasan Sumbu Filosofi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.