Sinopsis Film

SINOPSIS Film Horor Marui Video dan Penjelasan Ending, Kisah Pembunuhan Terkutuk di Korea Selatan

Siapa pecinta film horor thriller bergaya dokumenter dan found-footage? Maka, kamu jangan melewatkan film Marui Video (2023), film horor Korea Selatan

YouTube CBI Pictures
Film Marui Video (2023), horor asal Korea Selatan 

TRIBUNJOGJA.COM - Siapa pecinta film horor thriller bergaya dokumenter dan found-footage?

Maka, kamu jangan melewatkan film Marui Video (2023), film horor Korea Selatan yang menceritakan tentang rekaman asli pembunuhan keji di Busan pada tahun 1992.

Film ini sudah resmi tayang di bioskop tanah air pada 10 April 2023.

Bagi kamu yang ingin menonton film ini tanpa spoiler, maka kamu bisa berhenti baca sampai sini.


Namun, jika kamu butuh spoiler atau penjelasan ending film itu, kamu bisa baca sampai bawah artikel ini.

1. Kisah bermula dari pembunuhan keji tahun 1992

Semua bermula pada 1992, Busan digemparkan dengan pembunuhan seorang perempuan oleh kekasihnya sendiri di losmen.

Pembunuhan itu disebut begitu sadis dan semua terekam video yang disiapkan si pelaku.

Pada proses penyelidikan, laki-laki tersebut mengaku tiba-tiba hanya merasa perlu untuk langsung membunuh kekasihnya karena pilihannya hanya membunuh atau dibunuh.

Kejaksaan Busan kemudian mengamankan kaset rekaman pembunuhan tersebut. Setelah dicek, seluruh adegan tersebut dinilai begitu brutal sehingga tidak pernah dibuka ke publik sebagai barang bukti.

Baca juga: Kisah Horor Perempuan Ditugaskan Rawat Tumbal Santet dalam Cerita Sewu Dino, Sempat Viral di Medsos

Dalam istilah hukum, video-video bukti dengan konten ekstrem itu disebut sebagai marui.

Sehingga, selama berpuluh-puluh tahun, video tersebut disimpan oleh kejaksaan.

Hingga hampir tiga dekade kemudian, seorang reporter yang biasa meliput berita Kejaksaan tertarik untuk mengungkap lebih mengenai kasus pembunuhan yang menggemparkan Busan itu.

Reporter itu bernama Eun-hee (Jo Min-kyung).

Ia pun mulai menelusuri kasus tersebut, dibantu dengan beberapa orang termasuk sang senior (Seo Hyung-woo).

Naluri skeptis mereka berjalan dan mulai menelusuri kasusnya.

Mereka mencoba untuk mendapatkan rekaman asli pembunuhan itu.

Namun, pihak kejaksaan mengatakan dokumen dan bukti dari kasus yang berakhir sekitar 20 tahun lalu sudah dihancurkan.

Mereka kemudian mengunjungi rumah ibu dari mantan jaksa yang pernah menangani kasus misterius tersebut.

Dari sana lah mereka menemukan rekaman salinan dari kasus yang diberi nama 'Pembunuhan di Losmen Tahun 1992'.

Sebuah kasus yang sebenarnya sudah selesai karena pembunuhnya telah ditangkap dan bunuh diri di sel penjara. 

Rekaman asli pembunuhan tersebut tidak pernah ditemukan dan para keluarga korban diketahui enggan untuk diwawancara.

Oleh karena itu, keempat reporter tersebut berinisiatif untuk membuat dokumenter.

Dari sini mulai terlihat sejumlah hal misterius.

Para reporter meneliti rekaman pembunuhan yang dilakukan oleh sosok pria terhadap pacarnya di sebuah losmen.

Terlihat dalam video tersebut sang pria bertingkah sangat aneh, hingga akhirnya menusuk pacarnya begitu saja sampai mati dan berdarah-darah. 

Kemudian, yang menjadi perhatian khusus para reporter adalah sosok pria bertopi yang muncul di kaca ruangan losmen ketika pembunuhan tersebut direkam. Pria itu sesaat muncul dan

kemudian menghilang begitu saja. Saat video diteliti lebih dalam, di detik pria itu muncul, ada suara asing berbisik "Ayah". 

Lantas kejanggalan tersebut langsung diteliti oleh keempat reporter dengan mencari pemilik losmen tersebut. 

Siapakah sosok pria bertopi itu?

2. Penyelidikan berlanjut hingga pembunuhan tahun 1973

Penyelidikan para reporter ini berujung pada terkuaknya kematian satu keluarga di tahun 1973.

Keempat reporter menemukan pemilik dari kamar losmen tersebut. Yaitu sosok bernama Jo Yong Tae.

Pria itu mengaku bahwa dirinya adalah sosok kerabat jauh dari keluarga yang mati di tahun 1973. 

Alhasil, penelitian mereka beralih fokus untuk menyelidiki kematian sebuah keluarga di tahun 1973.

Keempatnya sempat menemukan foto salah satu anggota keluarga tersebut yang sangat mirip dengan pria misterius yang muncul di rekaman cermin losmen.

Film Marui Video (2023), horor asal Korea Selatan
Film Marui Video (2023), horor asal Korea Selatan (YouTube CBI Pictures)

Sosok itu adalah Jo Gyung Ho, putra dari keluarga tersebut yang diisukan membunuh ibu dan adik perempuannya.

Sedangkan, dirinya membakar diri setelah membunuh ibu dan adiknya.

Di sisi lain, ayahnya diketahui dikabarkan telah meninggal di sebuah pusat rehabilitasi perang.

Dengan adanya fakta tersebut, keempat reporter tersebut berasumsi bahwa arwah sosok Jo Gyung Ho yang membunuh keluarganya masih sangat dendam sehingga bisa muncul di cermin losmen.

Entah apa alasannya. 

Awalnya para reporter percaya akan semua hal yang mereka temukan di permukaan.

Akan tetapi, itu benar-benar baru permukaan. Masih ada kisah yang belum terkuak yang justru menjadi fakta pembunuhan di tahun 1973 itu.

3. Fakta pembunuhan 1973

Jo Yong Tae, yang menyebut dirinya adalah kerabat jauh dari keluarga yang meninggal tahun 1973 itu sebenarnya adalah kunci pembunuhan tersebut.

Hal tersebut disadari oleh para reporter ketika mereka menyelidiki identitas ayah dari Jo Yong Tae dan memeriksa kembali dokumenter selama ini.

Jo Yong Tae memiliki tanggal dan tempat lahir yang sama dengan Jo Byung Sun.

Ternyata ayah Jo Gyung Ho yang bernama Jo Byung Sun tidak meninggal dunia.

Ia kabur dari pusat rehabilitasi pada 4 Mei 1973, setelah berkelahi dengan beberapa orang di sana. Jo Byung Sun juga diketahui memiliki penyakit gangguan mental.

Usai kabur dari pusat rehabilitasi, ia  kembali ke rumah pada 5 Mei. Bertemu dengan istri, anak laki-lakinya Jo Gyung Ho, anak perempuan, dan saudara kembarnya Jo Yong Tae. 

Jo Yong Tae ternyata adalah saudara kembar Jo Byung Sun.

Namun, tanpa diduga Jo Byung Sun justru membantai seluruh keluarganya tanpa terkecuali, termasuk anak laki-lakinya Jo Gyung Ho dengan membakarnya hidup-hidup. 

Jadi, pria berkepala plontos tersebut bukanlah Jo Yong Tae, melainkan Jo Byung Sun yang telah membunuh semua keluarganya.

4. Arwah Jo Gyung Ho merasuki reporter Yeo Eun Hee

Meski sudah berpuluh-puluh tahun meninggal, arwah Jo Gyung Ho masih menyimpan dendam kepada sang ayah yang membunuhnya.

Jika pada tahun 1973 polisi menyebut Jo Gyung Ho membunuh satu keluarga, ibu dan adiknya, dan membakar diri sendiri, fakta sebenarnya adalah Jo Gyung Ho dibunuh oleh Jo Byung Sun, ayahnya sendiri.

Jo Gyung Ho dibakar oleh Jo Byung Sun. Padahal, Gyung Ho dikenal sebagai sosok yang merindukan ayahnya yang menghabiskan waktu di pusat rehabilitasi.

Alhasil, Gyung Ho mati dalam keadaan yang tidak tenang dengan dendam yang berapi-api. 

Arwah Gyung Ho pun merasuki reporter Yeo Eun Hee, satu dari empat tim dokumenter Marui Video.

Baca juga: SINOPSIS Film Horor Jailangkung Sandekala Tayang di Disney+ Hotstar, Wisata Keluarga Berujung Petaka

Eun Hee sering merasa kepanasan, terbakar, meski sebenarnya tubuhnya baik-baik saja.

Dia juga sering meracau tentang film paus yang ditonton dia dan ayahnya.


Racauan ini juga sama dengan yang dibicarakan pelaku pembunuhan di losmen tahun 1992.

Lantas, mengapa Gyung Ho muncul di cermin pembunuhan losmen?

Bisa saja karena losmen itu sebenarnya milik ayahnya dan pembunuhan losmen terjadi di hari anak, tepat pada 5 Mei.

Gyung Ho akan mencari korban setiap tanggal 5 Mei yang bertepatan dengan hari anak dan hari kematiannya.

5. Mengapa Reporter Yeo dirasuki?

Pertanyaan lain yang mungkin muncul di benak penonton, mengapa Reporter Yeo dirasuki?

Hal ini terjawab di akhir film. Yeo Eun Hee menonton video pembunuhan di losmen tahun 1992 itu secara langsung.

Dia tidak menunggu teman-temannya saat menonton video itu.

Video diberikan oleh ibu jaksa yang juga memberikan catatan tersirat bahwa sebenarnya pelaku pembunuhan di video itu adalah anak jaksa.

Sedangkan, video yang disirkulasikan di ranah kejaksaan adalah video hasil rekaman video, sehingga penontonnya pada saat itu tidak menonton langsung video asli pembunuhan.

Reporter Yeo juga memegang foto Jo Gyung Ho. Diduga, dua metode itu bisa membuat Yeo Eun Hee terasuki arwah Jo Gyung Ho.

6. Yeo Eun Hee bunuh Jo Byung Hun

Dalam film kamu akan melihat aksi greget kejar-kejaran di kuil Hua Eum pada 5 Mei 2016.

Jurnalis Yeo yang sudah kerasukan arwah Gyung Ho membabi buta berniat menghabisi para reporter yang sibuk merekam.

Tiga rekan Yeo berhasil ditusuk dengan pisau olehnya.

Selain itu, Byung Sun, ayah dari dalang pembunuhan Gyung Ho juga dibunuh dengan pisau saat kejar-kejaran Kuil Hua Eum, 5 Mei 2016.

Memang di akhir film Reporter Yeo tidak meninggal dunia, tetapi perempuan itu jadi kehilangan kewarasannya.

Ia juga didakwa oleh pengadilan telah melakukan pembunuhan.

Ketiga reporter mati dibunuh oleh Gyung Ho lewat tubuh Reporter Yeo, meskipun hanya dua jasad yang ditemukan. Sedangkan Reporter Yeo dituntut atas tuduhan pembunuhan.

Di sisi lain, para polisi menyelidiki rumah terlantar keluarga Byung Sun. Tempat Byung Sun membantai semua keluarganya.

Naasnya, ditemukan jasad Jo Young Tae, saudara kembar Byung Sun yang yang sudah membusuk di bawah lantai tangga rumah keluarga tersebut.

Tidak ada yang bisa polisi lakukan terhadap pelaku pembunuhan mengingat Byung Sun sudah mati terbunuh oleh Gyung Ho lewat tubuh Reporter Yeo.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved