Erupsi Gunung Merapi

Warga Desa Balerante Klaten Bergantian Pantau Monitor Pemantauan Merapi

Warga, relawan dan Pemerintah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten memantau perkembangan Gunung Merapi selama 24 jam melalui layar pengawas.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Warga, relawan dan Pemerintah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten memantau perkembangan Gunung Merapi selama 24 jam non stop melalui layar pengawas.

Perangkat desa dibantu relawan dan warga secara bergiliran bertugas mengamati perkembangan Gunung Merapi itu melalui layar monitor yang ditempatkan di ruang tengah balai desa itu.

Sekretaris Desa Balerante, Basuki mengatakan keberadaan layar monitor pemantauan Gunung Merapi itu, diharapkan setiap informasi bahaya erupsi bisa disebarluaskan secara cepat sehingga masyarakat bisa mengantisipasi menyelamatkan.

"Kalau ada tamu penting seperti Bupati Klaten , Kapolres atau Komandan Kodim Klaten biasanya berkumpul dan rapat bersama relawan di ruang pemantauan ini," kata Basuki, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Awan Panas Merapi Mengarah ke Tenggara, BPBD Klaten : 3 Desa Hujan Abu Tipis

Ia mengatakan, terdapat empat kamera yang dipasang dan hasilnya bisa dilihat secara langsung di satu layar monitor.

"Layar monitor ini dihubungkan dengan kamera CCTV induk Kaliurang, Jrakah, Babadan dan induk Balerante sendiri," ucapnya. 

Menurutnya, perkembangan Gunung Merapi bisa dipantau dari sinyal grafik dan suara. 

Jika garis grafiknya lebar dan suara sirine kencang meraung-raung itu tandanya Aktivitas Gunung Merapi tinggi dan berbahaya.

Lalu terkait pola penyebaran informasi Gunung Merapi itu sendiri, kata dia, komunikasi dengan relawan di lapangan menjadi kunci.

"Secara berkala petugas di induk balai desa mengkonfirmasi perkembangan Gunung Merapi dengan relawan di lapangan menggunakan handy talky (HT)," ucapnya. 

Misalnya data warga, anak, lansia sampai ternak sudah masuk dalam penghitungan dalam kondisi darurat.

Diharapkan risiko terburuk dari bahaya Gunung Merapi bisa diantisipasi.

Baca juga: Kejari Klaten Musnahkan Ribuan Lembar Uang Palsu, Narkotika hingga Senpi

Seperti erupsi 2010 lalu warga Balerante yang meninggal tercatat hanya seorang.

Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Klaten Rujedi Endro Suseno menyampaikan telah mendistribusikan 120 ribu masker bagi warga di lereng Gunung Merapi .

"Jumlah totalnya 120 ribu masker. Erupsi kemarin kan arahnya ke Magelang dan Boyolali. Klaten relatif aman. Tapi tetap kita antisipasi abu vulkanik ini karena arah angin bisa berubah sewaktu-waktu," jelasnya.

Ia memaparkan, saat ini stok masker di gudang BPBD Klaten masih tersedia 1.000 boks dan masih siap untuk mengantisipasi kebutuhan masker.

"Besok kita ambil lagi stok di BPBD Provinsi untuk memenuhi kebutuhan kita," tukasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved