Pemkab Bantul Raih Rekor MURI Pembuatan Biosaka dengan Peserta Lebih 1.000 Petani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul meraih Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Pemerkasa dan Penyelenggara Panen Padi di Lahan Terluas Hasil Aplikasi Biosaka. Pemecahan rekor MURI untuk pembuatan biosaka atau pupuk organik dari rumput dan dedaunan dengan peserta lebih 1.000 orang (petani) di bulak Karangtalun, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Minggu (12/3/2023).

Rekor Muri inovasi pembuatan biosaka dengan cara diremas itu digelar dalam rangkaian panen padi Nusantara Satu Juta Hektare yang digagas Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Bantul.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa pihaknya berupaya untuk mengembangkan agroindustri hortikultura, mengoptimalkan lahan pasir serta optimalisasi pertanian milenial. Diketahui, komoditas padi di Kabupaten Bantul pada 2022, sebesar 195.612 ton dengan luas panen mencapai 30.336 hektar.

"Dalam rangka mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern sesuai semboyan Menteri Pertanian, Pemkab Bantul mendukung penerapan hasil-hasil inovasi sederhana, terutama yang dikembangkan oleh petani. Salah satunya adalah biosaka," kata Halim, saat memberikan sambutan pelaksanaan Panen Padi dengan Aplikasi Biosaka dan Rekor MURI Pembuatan Bahan Alami Biosaka Secara Serentak oleh Petani Terbanyak, Minggu (12/3/2023).

Dikatakan Abdul Halim, di Kabupaten Bantul sendiri biosaka telah diaplikasikan pada lahan seluas 400 hektare, di mana 215 hektar berada di Kapanewon Imogiri. "Dengan Aplikasi Biosaka, per hektar lahan pertanian saat ini menghasilkan 10,42 ton gabah kering panen. Biosaka menjadi salah satu oase bagi petani untuk dapat bertani secara efektif dan efisien," jelas Abupati Bantul.

"Dengan biosaka telah terbukti, dapat meminimalisasi penggunaan pupuk kimia, namun hasil (panen padi) yang didapatkan tetap maksimal serta ramah lingkungan," sambungnya.

Untuk memantapkan langkah dan membumikan biosaka, pada kesempatan itu, Pemkab Bantul bersama para petani, penyuluh, dan petugas pertanian dengan berjumlah lebih 1.000 orang membuat biosaka.

"Dengan Rekor MURI yang diraih, semoga menjadi penyemangat para pejuang pertanian serta dijadikan pengingat untuk mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan melalui penggunaan biosaka," ucap Bupati Halim.

Abdul Halim Muslih pun berujar, bahwa para petani adalah aset dan mitra Pemkab Bantul dan sudah sepantasnya untuk mendapatkan perhatian yang lebih darinya. Di samping itu, Halim berharap, usaha yang dilakukan tersebut bisa mendapatkan dukungan Menteri Pertanian, agar para petani di Kabupaten Bantul bisa mendapatkan hasil yang optimal dan turut berkontribusi dalam pembangunan negeri.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang hadir secara virtual menyebut, bahwa keberhasilan Bupati menjadi bagian dalam kesejahteraan dan ketentraman bagi rakyat. "Saya suka lihat kepala daerah yang agresif dan mau melihat rakyatnya semakin baik," ujarnya.

Syahrul juga mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kabupaten Bantul atas terlaksananya panen raya dan berharap, Bulog turut serta andil membantu mengimplementasikan penyerapan hasil panen dengan memberikan untung dan tak merugikan para petani maupun masyarakat.

“Semoga apa yang kita lakukan semakin hebat. Petani menjadi lebih keren, dan pertanian di Indonesia semakin maju, mandiri dan modern," tandasnya. (nei/ord)