Bantahan Marcus Rashford soal Man United Menyerah dalam Kekalahan 7-0 dari Liverpool

TRIBUNJOGJA.COM - Marcus Rashford membantah bahwa Manchester United menyerah dalam kekalahan 7-0 mereka dari Liverpool.

Penyerang asal Inggris tersebut juga menjelaskan alasan di balik penampilan buruk pasukan Erik ten Hag di Stadion Anfield.

Rashford mengatakan alasan kekalahan terburuk United di Liga Inggris adalah karena mereka begitu bertekad untuk kembali ke permainan, mereka membiarkan kepala mereka melawan tim Jurgen Klopp yang merajalela.

"Kami tidak menyerah, itu omong kosong," kata Rashford pada konferensi pers sebelum pertandingan Liga Europa United melawan Real Betis.

"Kami tidak terorganisir, ya, komunikasi buruk, ya, itu sebabnya kami kebobolan gol.

“Tapi itu karena fakta bahwa saya yakin semua orang berusaha untuk kembali ke permainan sebanyak itu, kami menjauh dari prinsip tim di dan keluar dari kepemilikan."

Penyerang itu mengatakan masalah utama United di babak kedua yang buruk adalah kurangnya komunikasi.

"Saya merasa para penyerang hanya mencoba untuk menekan sebagai satu kesatuan tetapi kami tidak terhubung dengan lini tengah. Begitu pula dengan lini tengah dan pertahanan.

“Kami mencoba untuk menguasai permainan pada 2-0 dan 3-0, kami berbicara tetapi saya tidak berpikir kami benar-benar setuju tentang apa yang harus dilakukan."

Man United dikejutkan oleh pukulan bersejarah yang terjadi selama perjalanan luar biasa di semua kompetisi.

Namun, mereka masih memiliki peluang untuk menjuarai Piala FA, Liga Europa, dan finis di tiga besar Liga Inggris.

"Dengar, itu terjadi dan satu-satunya hal yang dapat kami lakukan adalah belajar darinya dan melanjutkan.

“Saya senang dan bersyukur kami memiliki pertandingan lain dengan cepat karena kami memiliki kesempatan untuk mengambil langkah maju dari pertandingan terakhir dan menempatkan itu di belakang kita."

Setelah menjamu Real Betis di leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Kamis, United akan menghadapi Southampton yang kesulitan pada hari Minggu di Liga Inggris.