Berita Sleman Hari Ini

Damkar Sleman Terima Ratusan Laporan Soal Sarang Tawon dan Ular Selama Dua Bulan Terakhir

Fenomena keberadaan sarang tawon serta adanya ular yang masuk ke rumah warga di Kabupaten Sleman marak dalam dua bulan terakhir. Pemadam Kebakaran

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Fenomena keberadaan sarang tawon serta adanya ular yang masuk ke rumah warga di Kabupaten Sleman marak dalam dua bulan terakhir.

Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sleman mencatat, di bulan Januari - Februari ini sudah ada ratusan laporan masuk dari masyarakat yang meminta petugas menangani sarang tawon dan ular. 

Baca juga: Peringatan Setahun HPKN, Sri Sultan HB X: Inspirasi Peradaban dalam Membangun Indonesia

"Bulan ini Januari laporan sarang tawon istimewa. Ora umum. Sehari kami mendapatkan 6-7 laporan. Per Januari saja kita itu 92 penanganan. Kemudian Februari sekira 64 penanganan. Totalnya sudah 150an penanganan. Itu termasuk (penanganan) ular," kata Kasi Operasional dan Investigasi Damkar Sleman, Nawa Murtiyanto, kepada Tribun Jogja, Selasa (28/2/2023) kemarin. 

Menurut dia, penanganan ular yang telah ditangani Damkar rata-rata adalah ular yang masuk ke dalam rumah.

Jenisnya mayoritas kobra. Pada tahun ini, kata Nawa laporan ular kobra masuk dalam rumah meningkat.

Warga diimbau supaya lebih berhati-hati dengan cara menghindari adanya tumpukan barang bekas yang bisa menjadi tempat berlindung ular

Kemudian, apabila lokasi rumah berada di tempat perlintasan ular seperti sawah maupun sungai, maka akses masuk yang dimungkinkan bisa dilalui hewan melata itu harus sering-sering ditutup.

Hal ini dilakukan agar ular tidak bisa masuk. Sebab laporan keberadaan ular kobra masuk rumah disebut mengalami peningkatan. 

"Tahun ini kobra naik lho, ini perlu di warning. Dalam seminggu terakhir, sudah tiga ekor. Rata-rata masuk rumah," kata Nawa.

Menurutnya, kecenderungan ular masuk rumah meningkat biasanya dipengaruhi perubahan cuaca.

Dari musim hujan ke musim kemarau ataupun sebaliknya dari kemarau ke penghujan. 

Jika menemui keberadaan ular masuk rumah, warga diminta berhati-hati. Jika berani diperbolehkan menangani sendiri namun dengan prosedur keamanan memadai.

"Tapi jika tidak berani dan sudah ada ularnya. Silakan kontak damkar," kata dia. 

Sanca di Pekarangan Rumah 

Laporan keberadaan ular juga ditangani BPBD Kabupaten Sleman. Belum lama ini, tepatnya 27 Februari, TRC BPBD Sleman menangani ular Sanca kembang sepanjang lebih kurang dua meter yang muncul di pekarangan rumah warga di Harjobinangun, Pakem.

Saat itu, pemilik pekarangan merasa takut dan meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman

"Jadi ada laporan dari warga Harjobinangun. Ular tersebut ada di pekarangan. Jadi yang punya pekarangan merasa takut, dan kami diminta untuk evakuasi. Akhirnya kami evakuasi," kata Koordinator TRC BPBD Kabupaten Sleman, Sugiyanto. 

Tiga personel TRC dikerahkan sekira pukul 16.10 WIB untuk mengevakuasi ular tersebut. Petugas berhasil menangkap ular hanya sekira 5 hingga 10 menit saja.

Mereka mengevakuasi ular pembelit itu menggunakan hook dan dilengkap alat pelindung diri lainnya, seperti sarung tangan, sepatu dan helm. (rif )

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved