PSS Sleman

Laga PSS Sleman vs Persik Kediri Resmi Tanpa Penonton, Panpel: Karena Efek Perusakan Bus

Ketua Panitia Pelakasana (Panpel), Yuyud Pujiarto menyebut alasan laga PSS Sleman vs Persik Kediri tanpa penonton akibat insiden perusakan bus yang di

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
daily.jstor.org
ilustrasi sepakbola 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pertandingan PSS Sleman pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2022/2023, Kamis (9/2/2023) melawan Persik Kediri di Stadion Maguwoharjo resmi tanpa penonton.

Ketua Panitia Pelakasana (Panpel), Yuyud Pujiarto menyebut alasan laga PSS Sleman vs Persik Kediri tanpa penonton akibat insiden perusakan bus yang ditumpangi tim Arema FC oleh sejumlah oknum pada pekan 21 lalu.

Baca juga: Cerita Ketua Asprov PSSI DIY, Ahmad Syauqi Soeratno Bidding Indonesia Untuk Piala Dunia

"Ya, izin yang kita dapat untuk laga PSS Sleman vs Persik Kediri adalah tanpa penonton. Ini salah satu efek dari perusakan bus kemarin," kata Yuyud kepada Tribun Jogja, Selasa (7/2/2023).

Keputusan laga PSS Sleman vs Persik Kediri tanpa penonton tertuang dalam surat dari kepolisian dengan nomor: R/REK/30/II/Yan 2.14/2023/Intelkam.

"Saya mewakili Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman meminta maaf kepada seluruh pendukung PSS Sleman karena laga melawan Persik tak bisa dihadiri penonton. Insiden pada pekan sebelumnya jadi salah satu pertimbangan untuk laga besok," sambungnya.

Yuyud menuturkan keputusan kepolisian kali ini semoga menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik Panpel, suporter, maupun manajemen tim untuk menjadi lebih baik.

Pria yang pernah menjadi pelatih tim putri PSS Sleman tahun 2019 itu tak menampik jika hal ini adalah sebuah kerugian yang cukup besar. Alih-alih mendapat pemasukan, Manajemen Super Elang Jawa justru mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk laga besok.

"Kalau dikatakan rugi jelas sangat merugikn, tapi keputusan memang harus seperti itu dan kita harus sama-sama dewasa dan bisa menjadi tuan rumah yang baik," ucapnya.

Yuyud melanjutkan, jika insiden-insiden negatif itu terulang kembali, bukan mustahil PSS Sleman akan kehilangan kesempatan lagi untuk menggelar laga di rumah sendiri.

"Kalau kejadian kemarin dan pelemparan-pelemparan lain banyak terjadi lagi, tidak menutup kemungkinan bisa-bisa PSS Sleman tidak bisa lagi ber-homebase di Sleman lagi, mosok tim lain bisa main di Sleman sedangkan PSS  jadi tim musafir gara-gara tidak dewasanya penonton," bebernya.

Untuk itu Yuyud berharap seluruh pecinta sepak bola Sleman agar turut berbenah setelah kerugian yang dialami. Panpel juga berjanji untuk terus meningkatkan keamanan di stadion.

"Ini tentu pelajar buat kami dari panpel, dan juga untuk teman-teman suporter agar ke depan bisa mematuhi peraturan yang berlaku, dan apapun hasilnya kita bisa menjadi tuan rumah yang baik," tuturnya.

Baca juga: Hujan Angin di Sleman 7 Februari 2023: Dua Pohon Tumbang Timpa Rumah di Tempel 

Lantas berapa laga PSS Sleman tidak mendapat izin menggelar laga dengan penonton? Yuyud menjawab jika pihaknya saat ini terus berusaha agar laga kandang pada pekan berikutnya tetap bisa dihadiri penonton.

Namun demikian, Yuyud menegaskan jika izin tersebut hanya akan turun jika ada perubahan sikap ke arah yang lebih baik dari seluruh elemen di Sleman.

"Pekan ini memang tanpa penonton, tapi untuk laga kandang pekan berikutnya, kita akan negosiasi lagi terkait ke depannya," tandas dia. (tsf)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved