Kaca Bus Arema FC Pecah Akibat Serangan Sekelompok Orang Usai Laga Lawan PSS Sleman, Ini Kata Panpel

Bus yang ditumpangi pemain dan ofisial Arema FC sempat mendapat gangguan dari sekelompok orang ketika hendak meninggalkan area Stadion Maguwoharjo

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Instastory instagram @andriyasfrancisco33
Bus Arema FC jadi sasaran pelemparan serta perusakan seusai laga kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/1/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kaca bus yang mengangkut pemain dan ofisial Arema FC dilaporkan pecah saat perjalanan pulang seusai laga melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Kamis (26/1/2023).

Wakil Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman, Yuyud Pujiarto, memberikan keterangan terkait insiden tersebut.

Menurut Yuyud, bus yang ditumpangi pemain dan ofisial Arema FC sempat mendapat gangguan dari sekelompok orang ketika hendak meninggalkan area Stadion Maguwoharjo.

Bukan tanpa upaya, pihak kepolisian telah memberikan pengawalan ketat bagi tim tamu dari empat sisi berbeda.

Namun demikian, insiden tersebut tetap tidak bisa dihindarkan.

"Waktu keluar stadion, bus Arema FC sempat dihadang sekelompok orang, polisi sudah coba kawal dari depan, samping bahkan belakang. Tapi karena kondisi yang crowded, banyak orang yang mencoba ganggu. Itu kalau (bus) cepat-cepat bisa ada yang ketabrak, jadi harus perlahan keluarnya, dan meskipun keluar saat Subuh kayaknya masih tetap ditungguin," kata Yuyud kepada Tribun Jogja, Kamis (26/1/2023).

Selain itu, Yuyud memberikan informasi apabila bus yang ditumpangi para pemain dan ofisial Arema FC tersebut bukanlah milik manajemen Arema FC, melainkan bus yang disediakan panpel PSS Sleman.

Yuyud cukup menyayangkan tindakan sejumlah oknum yang melakukan tindakan tersebut.

Padahal, panpel menyediakan bus itu dari Perusahaan Otobus (PO) berada di Kabupaten Bantul.

"Ya itu bus bukan milik manajemen Arema, tapi yang kita sediakan sejak awal. Kemarin juga bus tersebut dipakai tim RANS, kita juga sediakan bus itu dari PO yang berada di Bantul, jadi sangat disayangkan sekali. Seperti kita merusak barang milik tetangga atau saudara sendiri," kata Yuyud.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved