Profil Evanilson, Striker FC Porto yang Dijuluki Lewanilson Bidikan AC Milan 

TRIBUNJOGJA.COM- Striker FC Porto, Evanilson telah menarik perhatian AC Milan yang sedang mempertimbangkan tawaran potensial menjelang musim panas mendatang.

Dilansir Tribun Jogja dari Sempre Milan, Evanilson belum menghilang dari radar AC Milan, dan Rossoneri sebenarnya sedang mencoba untuk mendapatkan diskon dari biaya transfer yang seharusnya dibayarkan.

Striker berusia 23 tahun ini telah mencetak delapan gol musim ini setelah 21 gol di musim sebelumnya, dan memiliki klausul rilis yang cukup tinggi yaitu €100 juta.

AC Milan tidak pernah membayar jumlah yang mendekati itu untuk seorang pemain, jadi mereka berharap mendapatkannya kurang dari setengahnya.

Namun, Porto sama sekali tidak terburu-buru untuk mengucapkan selamat tinggal kepada talenta penyerang lainnya setelah Luis Diaz bergabung dengan Liverpool.

Rencana mereka saat ini adalah mempertahankannya setidaknya hingga Juni 2027, ketika kontraknya dengan Dragao dijadwalkan akan berakhir.

Sebelumnya, Evanilson sempat dikabarkan menjadi incaran klub raksasa Liga Inggris, Manchester United.

Manchester United bahkan sudah sempat mengajukan tawaran sebesar 60 juta euro atau sekitar Rp 938 miliar.

Akan tetapi, tawaran Manchester United itu langsung ditolak mentah-mentah oleh FC Porto.

Pasalnya, ketika itu FC Porto menginginkan biaya sebesar 80 juta euro atau setara dengan Rp1,26 triliun jika Manchester United ingin merekrut Evanilson.

Lalu, sehebat apa Evanilson hingga mampu membuat FC Porto memberi harga sedemikian tinggi?

Evanilson sendiri sebenarnya merupakan sosok yang baru di dunia sepak bola Eropa dalam dua musim terakhir.

Penyerang berusia 22 tahun itu baru bergabung dengan FC Porto pada awal musim 2020-2021 dari klub asal Brasil, Tombense.

Sebelum bergabung dengan FC Porto, Evanilson sempat membela tiga klub berbeda, yakni Fluminense, Tombense, dan STK Samorin.

Akan tetapi, puncak penampilan Evanilson sepanjang kariernya baru terjadi pada musim 2021-2022 kemarin saat dirinya membela FC Porto.

Sepanjang musim lalu, Evanilson menjadi pencetak gol terbanyak kedua FC Porto setelah Mehdi Taremi.

Penyerang asal Brasil itu berhasil mencetak 21 gol dari 46 penampilan di berbagai kompetisi untuk FC Porto.

Evanilson mengaku kalau dirinya baru benar-benar tampil apik musim lalu, tetapi dirinya masih ingin bermain lebih hebat lagi.

"Saya bermain di level yang bagus, tetapi saya belum dalam kondisi terbaik saya," ucap Evanilson seperti dikutip dari Marca.

Performa apik Evanilson sebenarnya sudah terlihat sejak dirinya masih bermain untuk klub Brasil, Fluminense.

Bahkan, Evanilson mendapatkan berbagai julukan dari para penggemar Fluminense, salah satunya adalah Lewanilson.

Evanilson lantas mengaku sangat suka ketika dipanggil dengan julukan Lewanilson oleh para pendukung Fluminense.

Hal itu dikarenakan Evanilson sangat mengidolakan sosok bintang Bayern Munchen, Robert Lewandowski.

"Saya suka julukan 'Lewanilson'," kata Evanilson.

"Mereka memberikannya kepada saya ketika saya masih di Fluminense."

"Ini mengacu pada Lewandowski , yang merupakan salah satu striker terbaik di dunia dan panutan saya," tutur Evanilson melanjutkan.

Meski kini tampil apik, penyerang kelahiran 1999 tersebut sempat hampir pensiun ketika ibunya meninggal pada 2018.

Namun, Evanilson akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan mimpinya sebagai pesepak bola di kompetisi Eropa.

"Dia benar-benar merasa ingin mengemas semuanya dan meninggalkan sepakbola," ucap pelatih pertama Evanilson, Jose Neto.

"Mereka memiliki hubungan yang indah dan dunia Evanilson runtuh. Dia mengesampingkan sepak bola untuk sementara waktu."

"Untungnya dia cukup kuat untuk membalikkan keadaan," tutur Evanilson melanjutkan.

Kini, Evanilson pun menjadi salah satu pemain muda yang banyak menjadi incaran klub top Eropa, termasuk AC Milan.

(han)