Arti Pertanda
Arti Hewan Biawak Masuk ke Rumah, Pertanda Penghuni Rumah Akan Memperoleh Rezeki
Biawak masuk rumah pada siang hari menurut mitos yang beredar di masyarakat merupakan pertanda bahwa penghuni rumah akan memperoleh rezeki.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Biawak yang masuk ke rumah sudah pasti mengejutkan orang-orang yang berada di dalamnya.
Apalagi bentuk hewan ini hampir mirip seperti kadal, tapi ukurannya lebih besar.
Kemudian lidah panjangnya juga dijulur-julurkan akan menambah rasa mengerikan jika melihatnya.
Biawak yang masuk ke rumah biasanya dijadikan sebagai pertanda adanya sesuatu yang akan terjadi.
Bisa itu berupa pertanda yang baik dan bisa juga jadi pertanda buruk.
Baca juga: Arti Tahi Lalat di Telinga, Pertanda Kemudahan Rezeki Seumur Hidupnya
Tentunya arti biawak masuk rumah terdapat berbagai sudut pandang dalam mengartikannya. Contoh nya sebagai berikut :
1. Biawak masuk rumah pada siang hari menurut mitos yang beredar di masyarakat merupakan pertanda bahwa penghuni rumah akan memperoleh rezeki.
Namun demikian biawak adalah hewan liar yang mungkin berbahaya apalagi jika berukuran besar, maka dari anda disarankan untuk tetap mengusirnya dengan baik baik.
2.Biawak masuk rumah pada malam hari dapat dipercaya pertanda kurang baik, hal tersebut menurut mitos bakal ada yang meninggal di lingkungan anda.
3. Kemudian Kepercayaan menurut Suku Marory Mensgey merupakan salah satu suku yang tinggal di Taman Negara Wasur, Merauke, Papua, Indonesia.
Baca juga: Arti Sarang Tawon di Dalam Rumah, Ada Kaitannya dengan Rezeki
Walaupun suku ini lebih modern dibandingkan suku lain di Papua, berbagai adat lokal disana masih dilestarikan.
Bagi suku Marory dengan nama keluarga "Biawak" atau "Basik-basik" biawak hijau dianggap sebagai nenek moyang mereka.
Mereka tidak pernah berani mengganggu apalagi membunuh biawak hijau yang memasuki rumah mereka.
Mereka menganggap biawak tersebut sebagai kawan dan saudara yang harus dihargai.
Namun demikian, mitos adalah kepercayaan sebagian masyarakat atau orang tua jaman dulu yang belum tentu kebenarannya.
( MG TIKA PRATIWI )