Berita Purworejo
UNIK, Warga Purworejo Sulap Ikan Lele Jadi Biskuit yang Punya Daya Jual Tinggi
Lewat tangan wanita yang disapa Wiwik itu, olahan ikan lele disulap menjadi produk camilan yang mendatangkan pundi-pundi rupiah. Camilan itu diberi
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Siapa yang tidak mengetahui ikan lele? Ikan air tawar yang kerap ditemukan di warung penyetan atau pecel lelean pinggir jalan itu telah memiliki pengemarnya sendiri.
Ikan lele seringkali disajikan dengan cara digoreng, dibakar, ataupun dimangut (masak kuah kuning). Daging ikan lele yang renyah dan lembut itu tidak pernah gagal jika dinikmati bersama persambalan.
Namun, tahukah Anda kalau daging ikan berkumis itu bisa diolah menjadi biskuit?
Ya, inovasi itu muncul dari Agustina Wiwik Waspo (50), warga Dusun Sempu, Desa Kesugihan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Baca juga: Breksi Diprediksi Diserbu Wisatawan Hingga Lima Ribu Orang Per Hari Saat Nataru
Lewat tangan wanita yang disapa Wiwik itu, olahan ikan lele disulap menjadi produk camilan yang mendatangkan pundi-pundi rupiah. Camilan itu diberi nama 'Biskuit Lele Asap Bu Wiwik'.
Biskuit tersebut berbentuk bulat dengan taburan chocochip di dalamnya. Rasa biskuit itu manis, renyah, tapi uniknya tidak ada aroma amis khas ikan dan tekstur daging ikan lele yang tertinggal.
Wiwik mengaku, ide mengolah ikan lele menjadi biskuit muncul sekitar 2018 lalu. Saat itu, masyarakat Desa Kesugihan mendapatkan bantuan kolam dan 500 ekor bibit lele dari pemerintah.
"Ketika sudah panen, untuk dimakan sendiri kan lama-lama bosen. Jadi saya cari cara bagaimana ikan lele tersebut kalau dijual bisa menghasilkan nilai lebih. Sebab, kalau ikan lele dijual mentah kan tidak ada keuntungan lebih, dibanding dengan biaya pemeliharaan," ceritanya kepada Tribunjogja.com, Selasa (20/12/2022).
Maka, munculah ide untuk mengolah daging ikan lele menjadi biskuit yang memiliki daya jual tinggi.
Dalam pembuatannya, ia mengolah ikan lele menjadi lele asap terlebih dahulu sebelum diambil dagingnya. Proses pengasapan itu senjaga dilakukan untuk menghilangkan rasa amis dan mempermudah proses pencampuran dengan bahan biskuit.
"Sebenarnya ide pengasapan itu muncul dari pengalaman. Suami saya kan tidak suka ikan karena amis. Makanya saya cari cara bagaimana agar orang yang tidak doyan ikan bisa mau konsumsi ikan lewat biskuit itu. Lalu saya coba mengasap daging ikan lele terlebih dahulu sebelum dicampur ke adonan. Hasilnya, suami saya bisa makan biskuit itu karena tidak ada rasa amis," papar Wiwik.
Meskipun tidak meninggalkan rasa amis, Wiwik menyadari bahwa ada aroma daging asap yang mengantikan. Oleh karena itu, Wiwik pun menambahkan beberapa bahan untuk menghilangkan aroma kuat daging asap.
"Kalau sekarang aroma daging asapnya cuma tipis karena sudah saya tutup dengan rasa kayu manis dan jahe," katanya.
Ia menjabarkan, setelah diasap daging ikan lele kemudian dipisahkan dari tulangnya dengan cara disuwir-suwir. Lalu, kumpulan daging itu dihaluskan sehingga menjadi bubuk kasar atau granul lele. Bubuk granul itulah yang akan dicampur dalam adonan biskuit.