Film Anak Titipan Setan
Sutradara: Ini Edukasi Kepada Masyarakat, Bahwa Pesugihan Adalah Jalan Salah dan Sesat
Film Indonesia mendapat sambutan hangat dari penonton film pascapandemi Covid-19.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Film Indonesia mendapat sambutan hangat dari penonton film pascapandemi Covid-19. Lonjakan penonton hingga 50 juta penonton tercatat hingga Desember 2022 pun menjadi angin segar bagi dunia perfilman di Indonesia.
Menurut filmindonesia.or.id, dari 15 film dengan raihan penonton tertinggi, 9 di antaranya adalah film genre horor. Hal ini pun semakin mempertegas positioning, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, film genre horor mendapatkan apresiasi tinggi dari penonton film Indonesia.
Satu di antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perfilman, PFN (Perum Produksi Film Negara) merespon situasi ini secara positif. Perannya sebagai lembaga pembiayaan untuk kemajuan ekosistem film di Indonesia dengan berkolaborasi bersama Production House (PH).
Salah satu film yang tahun ini kerjasama pembiayaannya dilakukan Perum PFN, adalah Anak Titipan Setan, yang diproduksi Jaman Studio.
“Kolaborasi antara PFN dengan Jaman Studio merupakan titik awal dari tahap transisi PFN yang dulunya memproduksi sebuah film dan sekarang menjadi suatu lembaga negara pembiayaan film. Harapannya, ekosistem perfilman di Indonesia dapat semakin maju dalam memberikan kontribusi di dunia hiburan, pendidikan, budaya dan sosial, khususnya untuk masyarakat Indonesia. Serta mewujudkan ide-ide kreatif di kalangan perfilman” tutur Dwi Heriyanto B, Direktur Utama Perum PFN.
Menurut Erwin Arnada, sutradara dan produser film Anak Titipan Setan, di film Jaran Penoleh ada treatment khusus dalam membangun suspense.
“Pendekatan artistik, baik set property film juga visual effect jadi konstruksi utama dalam membangun suspense. Penonton akan merasakan ketakutan sekaligus melihat keindahan dari visual yang kami buat. Beautifully scary konsepnya. Saya tidak mengandalkan teknik jumpscare untuk meneror penonton.” jelas sineas yang memproduseri film-film laris, semisal Jelangkung (2001), Tusuk Jelangkung (2022), 30 Hari Mencari Cinta (2004), dan Catatan Akhir Sekolah (2005).
Film Anak Titipan Setan bercerita tentang Putri (Gisella Anastasia) yang harus kembali ke desanya dari Australia, karena keluarganya di desa Meloyo Kidul, Surakarta sedang kena masalah besar.
Eyang Susana (Ingrid Widjanarko), ibu dari Putri memaksa Putri pulang membawa anak laki-lakinya, yang diyakini bisa jadi solusi dari masalah yang dihadapi. Masalah yang mengancam keselamatan seluruh keluarga itu berawal ketika Eyang Susana ikut ritual pesugihan dan mengikat perjanjian dengan iblis Jaran Penoleh.
Adapun tujuan PFN dan Jaman Studio mengangkat cerita ini ke film layar lebar adalah untuk mengangkat sisi budaya Indonesia terkait urban legend Jaran Penoleh.
“Sekaligus sebagai media edukasi kepada masyarakat, bahwa pesugihan adalah jalan yang salah dan sesat untuk memperoleh kekayaan, jabatan, atau kekuasaan secara instan,” tandasnya.
Film ini dibintangi Gisella Anastasia, Ingrid Widjanarko, dan Annisa Hertami, serta aktor berbakat Yogyakarta, Ibnu Gundul, Soeyik, Nano Asmorodono dan memperkenalkan pemain cilik Gabriel Bivolaru.
Film yang menjalani proses syuting selama 17 hari di Kota Yogyakarta ini menjadi film horor pertama yang diproduksi Jaman Studio dan merupakan film kedua setelah film Dear Imamku, yang rilis pada 2021. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Januari 2023. (rls/*)