Kasus Guru Lempar Akar Ketela ke Kepala Murid di Purworejo Berakhir Damai

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Kasus dugaan tindak kekerasan yang dilakukan seorang guru Olahraga berinisial D (57) kepada muridnya (ADS) di sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah, berakhir damai. 

Kasat Reskrim Polres Purworejo , AKP Ryan Eka Cahya, mengatakan bahwa kedua belah pihak berkenan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan melalui mediasi atau restorative justice . 

"Kemarin Selasa (29/11/2022) kami telah mengadakan restorative justice antara guru, keluarga korban, dan perwakilan PGRI. Hasilnya positif, semua bersedia menyelesaikan secara kekeluargaan. Pihak keluarga korban juga mau memaafkan guru tersebut," ungkap Ryan saat dihubungi Tribunjogja.com , Sabtu (3/12/2022). 

Baca juga: Seorang Guru di Purworejo Dilaporkan ke Polisi Setelah Diduga Lempar Akar Ketela ke Kepala Murid

Ia menambahkan, karena pihak keluarga korban bersedia memaafkan pelaku maka nantinya mereka akan mencabut laporan.

Meskipun demikian, Ryan mengungkapkan bahwa administrasi pencabutan laporan tersebut masih diproses pihak kepolisian. 

Sebelumnya telah diberitakan, seorang guru Olahraga SD di Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi oleh seorang orang tua murid karena dugaan penganiayaan.

Guru berinisial D (57) itu diketahui melempar bonggol (akar) pohon ketela atau singkong ke kepala muridnya (ADS) hingga terluka cukup dalam dan mendapatkan dua jahitan. 

Peristiwa itu terjadi setelah pelajaran olahraga di luar kelas pada Senin (17/10/2022).

Baca juga: Kronologi Guru Olahraga di Purworejo Lempari Siswanya Pakai Bonggol Ketela Hingga Kepalanya Bocor

Kala itu, ADS diketahui sedang membersihkan baju dan celana olahraga yang kotor terkena lumpur di sungai. 

Tiba-tiba datang guru Olahraga D melempar akar ketela atau singkong ke arah korban.

Dan tidak sengaja malah mengenai kepala korban hingga meninggalkan luka yang harus mendapatkan pertolongan medis. 

Mengetahui hal tersebut, orang tua korban tidak terima dan melaporkan ke Polisi pada Selasa (18/10/2022).

Kini, kasus itu telah selesai karena keluarga korban bersedia memaafkan dan berdamai dengan guru terkait. ( Tribunjogja.com )