Berita Bisnis Terkini
Survei Populix Ungkap Masyarakat Lebih Banyak Investasi Melalui Aplikasi
Kehadiran berbagai aplikasi investasi di tanah air juga tentunya mendorong inklusivitas kepada anak muda untuk mulai berinvestasi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Baru-baru ini, Populix menjalankan survei kesadaran dan perilaku masyarakat Indonesia dalam berinvestasi, serta rencana investasi mereka di masa depan.
Melalui laporan survei berjudul “Insights and Future Trends of Investment in Indonesia” kesadaran masyarakat untuk berinvestasi meningkat.
Sebab pada Januari 2021, hanya 44 persen dari responden yang telah berinvestasi.
Sedangkan saat ini 72 persen responden mengaku telah berinvestasi, khususnya generasi milenial.
Baca juga: Fenomena Investasi Bodong Masih Ada, BEI DIY Minta Masyarakat Hati-hati
Co-Founder dan CEO Populix , Dr. Timothy Astandu mengatakan survei tersebut menunjukkan bahkan semakin banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, yang kini melek akan investasi .
Kehadiran berbagai aplikasi investasi di tanah air juga tentunya mendorong inklusivitas kepada anak muda untuk mulai berinvestasi.
Hal ini terlihat juga dari mayoritas responden yang memilih untuk menjalankan investasi melalui aplikasi.
"Survei juga menunjukkan bahwa para responden ini telah mempertimbangkan aspek-aspek kondisi keuangan mereka, kejelasan informasi, serta profil risiko dari masing-masing instrumen investasi. Artinya, saat ini mereka sudah memiliki kesadaran dan literasi keuangan yang lebih baik sebelum memulai untuk berinvestasi," katanya, Rabu (30/11/2022).
Dari survei tersebut diketahui, responden berinvestasi dengan tujuan untuk mempersiapkan dana darurat, mendapatkan penghasilan tambahan, dan mengumpulkan dana pensiun.
Timothy mengungkapkan dari 1.038 responden yang mengikuti survei, 71persen memilih untuk berinvestasi melalui aplikasi .
Selain karena kemudahan, ketentuan investasi yang tidak rumit, serta modal yang relatif kecil membut responden memilih berinvestasi melalui aplikasi .
Baca juga: Pertumbuhan Investasi di Sleman Tembus Ratusan Miliar
"Bibit (56 persen) merupakan aplikasi investasi yang digunakan oleh setengah responden, diikuti dengan DANAeMAS (33 persen), Ajaib (28 persen), Tokopedia (25 persen), dan OVO Invest (20 persen),"ungkapnya.
Dari sisi instrumen, hasil survei menyebut Reksadana menjadi instrumen yang paling banyak dipilih masyarakat sejak 2021.
Selain itu, instrumen lain yang dipilih adalah perhiasan emas, saham, logan mulia, deposito, properti, hingga kripto.
"Tentunya hal ini menjadi catatan positif untuk Indonesia. Namun, fenomena ini juga menjadi alarm pengingat bahwa diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak untuk terus mengimbangi minat anak muda Indonesia pada tren investasi dengan literasi keuangan yang lebih baik lagi,” imbuhnya. ( Tribunjogja.com )
Dorong Kebangkitan Ekonomi, Menparekraf Harapkan Transaksi Travex 2023 Tercapai |
![]() |
---|
Daftar 102 Pinjol Legal per Januari 2023 |
![]() |
---|
Otoritas Turisme Thailand Harap Ada Penerbangan Langsung dari Yogya ke Bangkok |
![]() |
---|
Awal Tahun 2023, Inflasi DIY Turun |
![]() |
---|
Hotel Tentrem Yogyakarta Hadirkan Valentine's Musical Dinner bertajuk Tales of Love |
![]() |
---|