Politik Internasional
Segera Sambut Presiden Xi Jinping, Arab Saudi Bakal Tinggalkan Dominasi AS
Presiden China Xi Jinping beberapa pekan lagi akan berkunjung ke Saudi Arabia. Riyadh akan merekatkan hubungan mereka ke Beijing.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Di satu sisi, BRICS, terlepas dari Arab Saudi, secara operasional bekerja untuk menciptakan konsep yang akan mengurangi pentingnya dan pengaruh dolar dalam perekonomian dunia.
Lebih tepatnya, pencapaian seperti itu akan mengurangi pengaruh dolar, yang secara efektif menjadi dasar kebijakan luar negeri AS.
Karena alasan inilah Arab Saudi memposisikan dirinya sebagai anggota baru yang potensial dari blok BRICS.
Di dalamnya, seluruh rangkaian negara dalam kerja sama bilateral, yang kini diharapkan dari China dan Arab Saudi, menyepakati pembayaran dalam mata uang domestic.
Ini langkah pertama proses de-dolarisasi ekonomi dunia. Karena alasan inilah kunjungan Xi Jinping ke Arab Saudi mengikuti semua yang telah terjadi dan tidak boleh dianggap sebagai kejutan.
Namun, terlalu dini untuk mengatakan apakah China akan mengambil alih AS sebagai mitra utama Arab Saudi.
Meski indikasinya tampak ketika kunjungan Presiden Joe Biden ke kerajaan Teluk itu gagal mencapai tujuannya.
Hal ini terutama terjadi karena Arab Saudi telah mendasarkan pertahanannya pada senjata Amerika dan memiliki hubungan keuangan yang sangat besar dengan AS.
Pasti akan ada kerja sama Sino-Saudi yang lebih signifikan dan kerajaan Arab itu sendiri akan berusaha melepaskan diri dari dolar.
Namun, kenyataannya de-dolarisasi adalah proses yang akan memakan waktu bertahun-tahun. Meskipun demikian, pengurangan kerjasama Saudi dengan AS pasti akan terjadi.
Perlu diingat Presiden Afrika Selatan Cyril Ramposa mengatakan selama kunjungannya ke Riyadh pada Oktober, Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyatakan keinginan Arab Saudi untuk bergabung dengan BRICS.
Diskusi tentang perluasan blok BRICS dijadwalkan berlangsung di Afrika Selatan ketika mengambil alih kursi kepresidenan BRICS pada 2023.
Pemisahan Arab Saudi dari barat hanya dipercepat di bawah kepresidenan Biden.
Biden telah berjanji di kampanyenya akan membuat Arab Saudi sebagai negara paria karena dugaan keterlibatan Pangeran Salman dalam pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang jurnalis Washington Post.
Namun, Presiden AS mengubah pandangan dan retorikanya terhadap negara Arab setelah berkuasa.
Arab Saudi tertarik bergabung BRICS karena forum itu mewakili lebih dari 40 persen populasi global dan hampir seperempat dari PDB dunia.
Kelompok itu akan semakin kuat pengaruh globalnya jika Arab Saudi bergabung.
Bergabung dengan blok itu juga berarti hubungan yang lebih dekat dengan China, sesuatu yang sekarang dikejar Arab Saudi meskipun ada kritik barat.(Tribunjoja.com/Southfront/xna)