Sebanyak 15.875 Pohon Bambu Ditanam di Desa Ngargoretno Magelang, Ini Tujuannya

Kegiatan ini sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan kejahatan lingkungan hidup (green financial crime)

Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting
Proses penanaman pohon bambu secara simbolis di Museum Marmer, di Desa Ngargoretno, Magelang, pada Jumat (18/11/2022). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebanyak 15.875 bibit pohon bambu akan ditanam di lahan seluas 27 hektar di Desa Ngargoretno, Magelang.

Penanaman pertama dilakukan secara simbolis di Museum Marmer, pada Jumat (18/11/2022).

Program penanaman bambu merupakan bentuk dukungan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bekerjasama dengan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) terhadap pelestarian lingkungan Indonesia.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengatakan kegiatan ini sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan kejahatan lingkungan hidup (green financial crime) serta menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dua Dekade PPATK di tahun 2022.

"Hal ini juga senada dengan gagasan ekonomi hijau yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus secara signifikan mengurangi risiko lingkungan,"ujarnya usai kegiatan penanaman, Jumat (18/11/2022).

Dipilihnya Desa  Desa Ngargoretno di Kawasan Bukit Menoreh, Magelang karena memiliki kemiringan yang menyebabkan daerah tersebut rawan longsor dan kekeringan. 

Tak hanya itu, desa yang dihuni oleh sekitar 1.500 kepala keluarga atau 3.500 jiwa lebih rentan mengalami kekeringan ketika musim kemarau, dan rawan tertimpa bencana longsor ketika musim hujan berkepanjangan. 

"Diharapkan dengan program penanaman pohon bambu yang memiliki banyak keunggulan di antaranya dapat mengurangi erosi, mencegah bencana longsor serta mempertahankan serta meningkatkan debit air dari sumber-sumber air di hulu dan sekitar aliran sungai dapat mengurangi risiko bencana di Desa Ngargoretno," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, Desa Ngargoretno juga memiliki potensi wisata yang luar biasa dengan letaknya di perpaduan Kawasan Perbukitan Vulkanik Menoreh dan Kawasan Karst Marmer Ngargoretno.

"Penambahan beberapa jenis tanaman bambu sekaligus diharapkan dapat mendorong Desa Ngargoretno menjadi daerah wisata edukasi,"ungkapnya.

Ketua Umum FKDKP, Fransiska Oei, menyatakan semangat untuk mengembangkan program wisata berkelanjutan patut diapresiasi dan didukung. 

“Kami berharap program ini dapat terus dikembangkan dan direplikasikan di daerah lain, bagaimana warga, pemerintah setempat, dan pihak swasta dapat berjalan bersama untuk membangun desa dan mensejahterakan masyarakat melalui pendekatan lingkungan dan kearifan lokal,"ucapnya.

Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos, menambahkan bahwa sebagai lembaga yang sejak lama mengembangkan program konservasi bambu dan pemanfaatannya secara lestari, Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) menyambut baik program penanaman bambu bersama PPATK dan FKDKP. 

“Selain sebagai mitigasi bencana, program ini dapat menambah jumlah keragaman bambu dan keanekaragaman hayati, serta memberikan manfaat ekonomi,"urainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved