Turki Tolak Ucapan Duka dari AS Terkait Bom Istanbul
Turki mengecam AS yang terus mendukung kelompok Kurdi Suriah dan Partai Pekerja Kurdistan yang berperang melawan pasukan Turki.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Ini adalah operasi kelima tentara Turki di Suriah sejak 2016. Departemen Luar Negeri AS mengkritik keputusan Ankara.
Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dilarang di Turki, masuk daftar organisasi teroris, menyangkal terlibat aksi bom Istanbul.
"Kami tidak ada hubungannya dengan insiden ini dan sudah diketahui publik kami tidak akan menargetkan warga sipil secara langsung atau menyetujui tindakan yang diarahkan pada warga sipil," kata PKK dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Kantor Berita Kurdi Firat.
“Kami adalah gerakan yang mengobarkan perjuangan yang benar dan sah untuk kebebasan. Kami bertindak berdasarkan perspektif yang berupaya menciptakan masa depan yang sama, demokratis, bebas, dan setara dengan masyarakat Turki. Dari sudut pandang ini, kami tida menargetkan penduduk sipil di mana pun,” lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya Komandan Umum Pasukan Demokratik Suriah, yang juga dianggap sebagai organisasi teror di Turki, juga menyatakan tidak terlibat dalam serangan teroris di Istanbul.
PKK terlibat perlawanan selama beberapa dekade dengan Ankara untuk kemerdekaan Kurdistan Turki di tenggara negara itu. Perang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.
Yusuf Erim, pakar kebijakan luar negeri Turki dan editor besar di lembaga penyiaran publik Turki TRT World, mengulas peristiwa Istanbul.
Menurutnya serangan itu menunjukkan betapa pentingnya perang melawan kontra-terorisme. Organisasi teror masih memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerugian terhadap penduduk sipil di kota-kota besar.
“Temuan awal menunjukkan PKK bertanggung jawab atas serangan keji ini. Jenis serangan ini, yang sering terjadi 2 hingga 3 dekade yang lalu,” katanya.
Menurutnya ini menunjukkan keberhasilan transformasi strategi kontra-terorisme Turki, yang telah melakukan perlawanan dari tanah Turki hingga melintasi perbatasan Suriah.
Erim mencatat situasi sulit yang diciptakan oleh AS, sekutu Turki, yang juga mendukung Unit Pertahanan Rakyat (YPG), cabang PKK di Suriah.
Washington berdalih elemen itu menjadi alat utamanya untuk menduduki Suriah timur setelah ISIS dihancurkan.
“Sementara komentar Menteri Dalam Negeri Soylu mengenai AS telah disorot, yang lebih penting adalah dia hanya mengungkapkan apa yang dipikirkan banyak orang Turki,” kata Erim.
“Ankara selalu menyuarakan keprihatinannya mempersenjatai YPG akan mengakibatkan senjata ini digunakan untuk melawan Turki,” kata Erim.
“Kekhawatiran ini telah mempertahankan tempat di jiwa Turki. Oleh karena itu, ketika kita melihat serangan teroris yang dilakukan PKK di Istanbul, wajar jika sentimen negatif yang ditujukan pada hubungan AS-YPG muncul kembali di antara orang Turki,” jelasnya.