Klasemen Liga Inggris: Arsenal di Puncak, Dibuntuti Man City, Newcastle, Tottenham dan Man United

TRIBUNJOGJA.COM- Arsenal memimpin daftar Klasemen Liga Inggris musim 2022/23 hingga pekan ke-14, menyusul kemenangan penting yang mereka raih atas Chelsea 0-1 di Stadion Stamford Bridge, Minggu (6/11/2022).

Gol semata wayang penentu kemenangan Arsenal dicetak oleh Gabriel Magalhaes pada menit ke-63.

Tambahan 3 poin yang diraih di markas Chelsea membuat Arsenal mengambil alih puncak klasemen Liga Inggris yang sempat dikuasai sang juara bertahan Manchester City.

Arsenal kini memimpin klasemen Liga Inggris dengan koleksi 34 poin dari 13 pertandingan.

The Gunners, julukan Arsenal, untuk sementara unggul dua angka atas Man City yang harus turun ke peringkat kedua.

Raihan 34 poin dari 13 laga adalah start terbaik Arsenal dalam sejarah Premier League atau Liga Inggris.

"Kami (bersaing untuk gelar) hari ini, tetapi besok sulit. Lihat saja enam tahun terakhir apa yang telah dilakukan Manchester City," ujar manajer Arsenal, Mikel Arteta.

"Dengan manajer terbaik dan tim terbaik di dunia, mereka telah menunjukkannya secara konsisten di setiap kompetisi.

“Kami harus sangat, sangat menghormati itu dan kami menjadi jauh lebih baik sebagai sebuah tim dan bersaing jauh lebih baik dan mendapatkan hasil yang sangat bagus, tetapi ini adalah pertunjukan yang sangat panjang.”

Arteta - yang memimpin pertandingan ke-150 di Stamford Bridge - sangat senang dengan kedewasaan yang ditunjukkan timnya di London barat.

The Gunners relatif tidak bermasalah di lini belakang dan bisa saja mencetak lebih banyak gol ke gawang Chelsea jika Gabriel Jesus bisa memaksimalkan peluang emas yang ia dapat pada babak kedua.

Sementara itu, hasil di London barat menambah kesengsaraan Chelsea, dengan tim asuhan Graham Potter tetap berada di peringkat ketujuh, tertinggal 13 poin dari Arsenal setelah hanya dua poin dari empat pertandingan terakhir mereka.

Potter mengakui Arsenal pantas mengalahkan timnya pada hari Minggu, sementara dia mengakui The Blues tidak dalam "momen yang fantastis".

"Kami terengah-engah tetapi saya pikir Anda bisa melihat perbedaan antara kedua tim dalam hal kepercayaan diri, poin yang mereka dapatkan, struktur dan kerja sama mereka," kata Potter.