Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 2 November 2022: Tercatat 9 Kali Gempa Guguran

Aktivitas Gunung Merapi pagi ini secara visual landai, menurut pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini secara visual landai, menurut pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB, Rabu (2/11/2022).

Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca mendung,

Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 71-78 persen, dan tekanan udara 837.1-920.4 mmHg.

Baca juga: Pakai Mesin Cetak Impor, Warga Sukoharjo Produksi Uang Palsu yang Mendekati Sempurna, Ada Seratnya

“Secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” jelasnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 9 kali dengan amplitudo 3-10 mm berdurasi 30,7-144,7 detik

Hybrid/fase banyak terjadi satu kali dengan amplitudo 6 mm, S-P 0,5 detik berdurasi 7,3 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 17 kali dengan amplitudo 3-5 mm, S-P : 0.2-0.8 detik berdurasi 6.3-8 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” ujarnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Bagaimana Cuaca di Kota-kota Besar Rabu 2 November Hari Ini? Ini Ramalan Cuaca yang Dirilis BMKG

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” terang dia. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved