Masih Ada 1.210 RTLH di Kota Magelang, Wali Kota Janji Bakal Tuntas Sebelum 2024
Persoalan rumah tidak layak huni ini, lanjutnya, sebagai indikator sanitasi dan Open Defecation Free (ODF) di masyarakat.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menargetkan masalah rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayahnya tuntas sebelum tahun 2024.
Saat ini masih ada sekitar 1.210 RTLH di Kota Magelang.
"Ada 1.210 RTLH harus kita selesaikan sebelum 2024. Saya ingin organisasi perangkat daerah (OPD) inovatif, karena sebenarnya kita punya anggaran, baik dari pusat maupun daerah untuk menuntaskan pekerjaan rumah (PR) kita," kata Wali Kota Magelang,Rabu (26/10/2022).
Persoalan rumah tidak layak huni ini, lanjutnya, sebagai indikator sanitasi dan Open Defecation Free (ODF) di masyarakat.
Sebab, kedua hal tersebut ukuran penting dalam menentukan kemajuan dan tingkat kesejahteraan masyarakat daerah.
"Ditambah kekuatan anggaran kita, saya yakin apa yang kita targetkan bisa tercapai. Baru saja kita menerima dana insentif daerah (DID) Rp9 miliar. Kita ingin menuntaskan seluruh persoalan yang ada," ungkapnya.
Masih banyaknya rumah tidak layak huni di wilayahnya, membuat pihak Pemkot Magelang menggandeng beberapa forum lingkungan untuk bekerjasama, seperti relawan Forum Tembang Tidar dan IUWASH Tangguh.
"Saat ini Forum Tembang Tidar sukses membangun 18 jamban, bekerja sama dengan berbagai pihak salah satunya IUWASH Tangguh. Kita harapkan bisa 1.000 jamban higienis bisa terbangun," ujarnya.
Regional Manager IUWASH Tangguh, Jefry Budiman, mengatakan kondisi sanitasi di Indonesia hingga saat ini memang masih belum mencapai 100 persen.
Oleh karena itu, dia berharap ada peran berbagai pihak untuk membangun sanitasi layak.
"Kami apresiasi terhadap Forum Tembang Tidar ini karena selalu menjadi buah bibir ketika kita menggelar rapat-rapat di tingkat nasional. Nama Forum Tembang Tidar ini sering disebut, karena menjadi percontohan di daerah lain," ujar Jefry.
Ketua Forum Tembang Tidar, Untung Argono Widodo, menuturkan perlunya kekompakan masyarakat dalam mengatasi persoalan sanitasi.
Forum Tembang Tidar ini beranggotakan 300 orang yang berasal dari 17 kelurahan di Kota Magelang.
"Sanitasi ini bukan untuk dimusuhi, memang masyarakat ini perlu di edukasi tentang sanitasi. Harapan kami masyarakat semakin peduli tentang lingkungan yang sehat,” ucap Untung (*)