Serapan Anggaran Rendah, OPD di Gunungkidul Diminta Kejar Target Hingga Akhir 2022

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul Sunaryanta secara khusus mengundang jajarannya dalam pertemuan di Sekretariat Daerah (Setda) pada Selasa (25/10/2022).

Pertemuan ini membahas soal serapan anggaran yang dicapai sejauh ini.

Ia menyoroti masih rendahnya realisasi belanja anggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hingga pertengahan Oktober 2022, realisasinya baru 64,95 persen.

"Ada deviasi negatif antara 13 sampai 20 persen," ungkap Sunaryanta.

Ia merinci untuk realisasi anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik baru 42,11 persen.

Sedangkan realisasi Dana Keistimewaan (Danais) sudah di kisaran 72,52 persen.

Sunaryanta mengatakan ada sejumlah OPD yang serapan anggarannya terbilang paling rendah.

Ia pun meminta agar seluruh OPD memaksimalkan serapan anggaran hingga akhir tahun.

"Masih ada waktu hingga Desember 2022, semoga semua OPD bisa menyesuaikan," katanya.

Setelah pertemuan dilakukan, Sunaryanta menginstruksikan sejumlah langkah percepatan program kegiatan. Tujuannya untuk memaksimalkan penyerapan anggaran.

Antara lain, melakukan koordinasi pengendalian internal guna mengkaji kendala dalam pelaksanaan program.

Kemudian memonitor dan mengevaluasi progres pelaksanaan program agar sesuai prosedur.

"Harapannya semua program bisa berjalan sesuai target dan tujuannya," ujar Sunaryanta.

Salah satu OPD yang serapan anggarannya dinilai masih rendah adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Menurut data, hingga 19 Oktober 2022 realisasinya baru 55,08 persen.

Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono, beralasan berbagai perubahan dalam sistem membuat penyesuaian juga harus dilakukan.

Hal ini membuat pelaksanaan program jadi lambat.

"Sesuai instruksi bupati, pelaksanaan program akan kami evaluasi dan pantau terus agar sesuai target," kata Harry.(*)