Tol Yogyakarta Solo
UPDATE Proyek Tol Jogja-Solo dari Purwomartani, Tirtoadi, Trihanggo dan Maguwoharjo
Kepala Dispertaru DIY, Krido Suprayitno mengatakan saat ini pengadaan tanah tahap dua tol Jogja-Solo masih berfokus pada seksi 1 dan sebagian seksi 2.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Update Berita Tol Yogyakarta Solo dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY menyebut, pengadaan tanah diharap rampung Desember 2022.
Kepala Dispertaru DIY, Krido Suprayitno mengatakan saat ini pengadaan tanah tahap dua tol Jogja-Solo masih berfokus pada seksi 1 dan sebagian seksi 2.
Menurutnya, seksi 1 meliputi Purwomartani dan sekitarnya, sementara sebagian seksi 2 meliputi, Tirtoadi, Tlogoadi, Sendangadi, dan Trihanggo, termasuk Maguwoharjo.
"Tapi Maguwo baru separuh, karena sebagian ada proses evaluasi. Ini harapannya bisa segera selesai karena dana sudah tersedia," katanya, Selasa (18/10/2022).
“Mudah-mudahan masyarakat ikut bantu kelengkapan pemberkasan yang akan disampaikan tim pengadaan tanah.
Krido juga menyebut bahwa penyerapan anggaran untuk pengadaan lahan 2022 mempengaruhi usulan 2023. Untuk itu, ia berharap ada proses yang signifikan.
"Insya Allah yang timur tahun ini selesai. Jumlah lahan tidak hafal tapi titik itu yang pembayarannya terakumulasi pada Desember 2022," ujarnya.
Ia melanjutkan saat ini pihaknya telah melakukan sosialisasi untuk Jogja-YIA.
Sosialisai yang dilaksanakan sejak November tersebut juga dibarengi dengan konsultasi publik. Dengan demikian, semua pentahapan bisa dilalui.
Krido menyebut secara prinsip pembangunan tol harus sesuai regulasi, dimana pembangunan tol tidak diperbolehkan melanggar tata ruang, tidak boleh melanggar sumber mata air, dan tidak boleh melanggar cagar budaya.
"Kemarin ada laporan terkait dengan saluran irigasiirigasi ketika meneliti struktur tanah," lanjutnya.
“Tidak ada pemberitahuan kepada kapanewon atau kalurahan. Kami tegur, sesuai regulasi harus ada pemberitaan kepada kapanewon.
Ia juga menyoroti soal tol yang melewati makam. Pihaknya bakal mengecek kaitannya dengan cagar budaya. Mengingat regulasi mengatur tidak boleh melanggar cagar budaya.
"Berkaitan dengan makam, akan kami cek sejauh mana. Apakah itu masuk cagar budaya atau tidak," ungkapnya.
“Kalau masuk cagar budaya, kami akan bantu dokumen-dokumen penetapan cagar budaya.
Ia berharap masyarakat bisa mendukung tahapan sosialisasi dan konsultasi publik serta mendukung pembangunan jalan tol pula sehingga mempercepat proses penetapan izin penetapan lokasi (IPL) pada Desember mendatang.
Jalur Sepeda harus aman
Di sisi lain, Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo menyambut baik usulan pembangunan jalur sepeda di sisi luar Jalan Tol Yogyakarta-Solo yang melintas di daerah itu.
Apalagi, olahraga sepeda saat ini tengah digandrungi oleh berbagai kalangan dan juga bisa dikembangkan menjadi sport tourism.
"Kami tentu menyambut positif karena kita tahu, sekarang itu trennya bersepeda dan rekan-rekan di Solo-Jogja ini juga banyak yang hobi bersepeda," ujarnya pada Tribun Jogja, Selasa (18/10/2022).
Menurut Hamenang, pengusulan pembuatan jalur sepeda pada sisi luar jalan tol Yogyakarta-Solo bisa menunjang pengembangan pariwisata di Klaten. Terutama objek wisata yang berada di sekitar jalur tol.
"Bukan hanya wisata di sekitar tol yang ikut terdampak, kuliner juga bisa ikut terdampak bila jalur itu dibangun," urainya.
Ia pun mendorong pelaku wisata di Klaten untuk menangkap rencana itu dengan cara menyiapkan paket-paket wisata yang bisa dikunjungi pesepeda yang berwisata di jalur tol Yogyakarta-Solo itu.
"Pada exit tol bisa dibuat papan informasi mengenai wisata unggulan di Klaten. Barangkali dengan itu banyak yang tertarik karena akses jalur sepeda ini," imbuhnya.
Kemudian, lanjut politisi PDIP itu, meski menyambut positif pembangunan jalur sepeda, ia juga meminta pihak pengembang tol untuk memastikan keamanan dari pembangunan jalur sepeda di jalur tol itu.
"Safety-nya harus diperhatikan, mulai dari pembatas jalurnya karena kita tahu jalan tol ini kendaraan melaju tinggi dan angin juga kencang dan bisa berdampak ke pesepeda," pesannya.
Usulan pembangunan jalur sepeda di sisi luar jalan tol Yogyakarta-Solo dikabarkan mendapat respon positif dari pihak kementerian terkait.
Bahkan, pemerintah pusat sudah menyiapkan dana segar Rp 200 miliar untuk membangun jalur sepeda pada seksi 1 jalan tol Yogyakarta-Solo itu.
"Kelihatannya ada respon positif ya, kemarin sudah ada informasi kalau biayanya sekitar Rp 200 miliar," ujar Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya beberapa waktu lalu.
Menurut Yoga, jalur sepeda itu tidak akan bersinggungan dengan jalur utama jalan tol Yogyakarta-Solo, pasalnya jalur sepeda bakal dibangun di sisi luar jalan tol dengan jalur khusus.
Jalur sepeda itu dibangun dengan lebar sekitar 5 meter.
Ia melanjutkan, jika pembangunan jalan sepeda itu terealisasi maka akan berdampak bagi sektor pariwisata di daerah tersebut.
Apalagi, jalur sepeda bakal terhubung dengan rest area yang ada di seksi 1 jalan tol Yogyakarta-Solo.
Selain itu, lanjut Yoga, pihaknya juga menyiapkan even-even wisata semisal sepeda santai di ruas jalan tol dan sejenisnya untuk mendongkrak kunjungan wisata di daerah itu. (Tribunjogja.dom/maw/mur)