Bupati Bantul Abdul Halim Muslih
Bupati Abdul Halim Ajak Masyarakat Apresiasi Batik Sebagai Warisan Adiluhung Nusantara
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengapresiasi batik sebagai warisan budaya dunia dari DIY,
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Agus Wahyu
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengapresiasi batik sebagai warisan budaya dunia dari DIY, khususnya Kabupaten Bantul.
Baca juga: Bupati Abdul Halim Berlenggak Lenggok Mesra Bersama Istri di Atas Catwalk Festival Batik 2022
Baca juga: RAMALAN SHIO Besok Kamis 20 Oktober 2022 Ada Pesan untuk Shio Kambing Kerbau Naga Babi dan Lainnya
"Kita akan semakin lebih mencintai dunia kita dan menunjukkan identitas kita sebagai warga Yogya yang memiliki budaya khasnya, yakni budaya adiluhung," ucap Abdul Halim saat pembukaan Festival Batik 2022 di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan Bantul, Rabu (19/10).
Festival yang mengangkat tema ‘Jagaddhita Batik Jogja lstimewa Mendunia’ itu diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY. Festival itu diikuti seluruh daerah yang ada di Indonesia.
"Alhamdulillah, kita bisa lebih memahami perbedaan-perbedaan motif (batik) antar masing-masing daerah dan ini menunjukkan kekayaan budaya bangsa Indonesia," ujar Halim.
Pagelaran itu juga bisa menjadi motivasi masyarakat untuk memilih atau membeli beberapa motif batik nusantara. "Saya turut bersyukur, di Jogja Expo Center (yang bertempat) di Bantul bisa menjadikan lokus untuk kegiatan festival batik tingkat Nasional," ucapnya.
Karenanya, ia berharap, peminat batik bisa terus meningkat, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Lebih dari itu, batik yang ada di Kabupaten Bantul telah menjadi ikon kriya.
"Karena batik di Bantul itu sudah mentradisi sejak puluhan hingga ratusan tahun lalu. Dan, menjadi kekuatan ikon kriya kita," sambungnya.
Halim menyebut, kabupaten Bantul telah memiliki Kampung Batik Giriloyo, di mana diisi seluruh warga dengan mata pencaharian sebagai pembatik. Kampung itu pun terkenal dengan produksi batik bermotif klasik genuine atau motif dari Keraton Yogyakarta.
“Hal itu harus terus dilestarikan, agar motif asli batik DIY yang diproduksi masyarakat Bantul bisa terus lestari. Namun, juga harus bisa beriringan motif-motif batik kontemporer,” paparnya.
(nei)
