Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Proses Pembersihan Material Banjir Bandang di Nalan Magelang Libatkan 350 Personil Relawan
Selain melakukan pembersihan material, tambahnya, BPBD juga mendirikan pos lapangan, dapur umum, dan pos kesehatan untuk warga yang terdampak.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebanyak 350 relawan dari berbagai elemen bahu-membahu membersihkan material banjir bandang yang terjadi di Dusun Nalan III, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, pada Selasa (11/10/2022) sore kemarin.
Proses pembersihan masih dilakukan menggunakan alat-alat manual.
Seperti, cangkul, gergaji, alat pemotong, hingga alat semprot air.
"Suasananya begitu berat jadi kami arahkan secara manual. Pembersihan ini memang medannya sangat sulit. Kami sudah berkoordinasi dengan DPUPR untuk mengirimkan alat berat. Namun, untuk rute masuk ke objek bencana itu sangatlah sulit. Kami melibatkan semua stakeholder yang ada baik itu relawan, kodim, polisi, masyarakat, kurang lebih ada 350 orang itu (relawan)," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang , Edi Warsono, saat ditemui di lokasi pada Rabu (12/10/2022).
Baca juga: Cerita Korban Banjir Bandang di Desa Kenalan Magelang Sebut Sempat Dengar Suara Gemuruh
Selain melakukan pembersihan material, tambahnya, pihaknya juga mendirikan pos lapangan, dapur umum, dan pos kesehatan untuk warga yang terdampak.
Dari pendataan, setidaknya yang terdampak banjir ada 2 rumah warga yang mengalami kerusakan, 1 jembatan rusak, dan pipa paralon air bersih untu satu dusun terputus.
Serta 9 ekor kambing, dan 19 ekor entok yang tertimbun puing-puing material longsoran.
"Dari banjir membawa tanah longsor itu berdampak pada rumah, itu sudah rusak. Dan, kami kondisikan yang bersangkutan untuk mengungsi. Serta, kami juga mengungsikan 4 rumah lagi karena berpotensi terdampak apabila ada banjir susulan lagi ," ucapnya.
Sementara itu, kerugian yang dialami warga akibat banjir bandang sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten.
Misalnya, kerusakan paralon akan dikoordinasikan dengan PDAM maupun hewan ternak yang hilang atau matinya akan disampaikan ke Dinas Peternakan.
"Untuk penghitungan masih dilakukan oleh rekan kami, belum mengetahui total kerugian. Seterusnya, akan kami sampaikan kepada Bupati terkait kerugian,"terangnya.
Baca juga: Dusun Nalan Borobudur Magelang Dilanda Banjir Bandang Seusai Diguyur Hujan Deras
Kemudian sebagai langkah mitigasi, ia mengimbau kepada warga untuk tetap berhati-hati dan siaga.
Dan, selalu memakai ilmu titen bila ada semacam tanda-tanda bahaya.
"Kami sudah lakukan mapping dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang, hampir semuanya itu berpotensi bencana dimasa cuaca hidrometeorologi ini. Sepanjang 2022 kejadian bencana alam di Kabupaten Magelang terlapor sebanyak 354 kejadian," ungkapnya.
"Dengan ancaman terberat, khususnya di Borobudur ini tanah longsor dan angin kencang. Kemarin wilayah barat sekarang wilayah selatan kami sudah antisipasi semuanya.Mulai dari angin kencang, banjir bandang, puting beliung, maupun pohon tumbang," urainya.
Sementara itu, Kepala Desa Kenalan, Agus Waluyo mengatakan, banjir bandang yang terjadi di desanya diduga berasal dari wilayah Dusun Wonolelo.
"Dengan adanya curah hujan kemarin kurang lebih satu setengah jam lamanya. Itu terjadi kelongsoran pertama kali di Dusun Wonolelo, tepat atasnya Dusun Nalan III ini. Dari longsor terus menjadi banjir bandang sampai di Nalan III sekitar kurang lebih jam 13.00 WIB,"ungkapnya.
Ia mengatakan, kejadian ini juga diluar prediksi Pemerintah Desa karena lokasi kejadian lonngsor itu hanya berupa saluran irigasi yang kecil.
"Sebenarnya kami dari pemerintah desa tidak memprediksi kalau ada kejadian itu, karena itu irigasi kecil. Selama ini tidak ada tanda-tanda kerawanan Seperti yang dialami sekarang ini,"ujarnya.
Meskipun begitu, ia tak menampik, wilayah yang diampuhnya itu memang lokasi rawan bencana.
Bahkan, tercatat sepanjang 2022 sudah terjadi 50 titik kejadian tanah longsor.
"Kalau di desa Kenalan hampir setiap tahun ada (bencana). Dari awal tahun 2022, juga hampir 50 titik tanah longsor tetapi itu kejadian dipertengahan musim hujan. Kejadian ini, memang tidak kami duga karena baru awal musim penghujan. Kok tiba-tiba ada air yang begitu besar, baru kali ini ada musibah seperti ini," tutupnya. ( Tribunjogja.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Proses-Pembersihan-Material-Banjir-Bandang-di-Nalan-Magelang-Libatkan-350-Personil-Relawan.jpg)