Bacaan Doa
Bacaan serta Keutamaan Sholawat Munjiyat Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahnya
Umat muslim sedang merayakan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satu amalan yang dianjurkan saat bulan maulid yaitu memperbanyak membaca sholawat.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Sebagai umat islam kita dianjurkan untuk senantiasa membaca sholawat, semata - mata untuk mengharap syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat kelak.
Selain meneladani akhlak dan perbuatan Rasul SAW, Membaca sholawat juga merupakan bukti kecintaaan umat islam kepada Nabi Muhammad SAW.
Lebih-lebih saat ini umat muslim sedang merayakan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal.
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan ketika bulan maulid yaitu memperbanyak membaca sholawat.
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan hanya dengan melafalkan kalimat shallallâhu alâ Muhammad.
Namun ternyata ada banyak bacaan-bacaan shalawat dalam berbagai macam pelafalan dengan penamaan yang berbeda-beda.
Salah satu bacaan shalawat yang sering diamalkan dan dibaca adalah Shalawat Munjiyat.
Sholawat munjiyat diciptakan oleh Ulama Sufi bertariqat Asy-Syadzili yaitu Syaikh Shalih Musa Al-Dharir.
Berikut Bacaan Shalawat Munjiyat Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahnya
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât
Artinya : (Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati)
Arti dari Shalawat Munjiyat sendiri adalah “Shalawat Penyelamat”.
Mengutip dari laman resmi nu.or.id, Penamaan bacaan shalawat munjiyat tidak terlepas dari kronologi ‘terciptanya’ bacaan shalawat tersebut yang berasal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh salah satu orang ‘arif.
Dalam kitab al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala al-Basyir wa an-Nadzir, salah satu pemuka tarekat Syadziliyah, yakni Syekh As-Shalih Musa ad-Dlarir. Sebagaimana disampaikan dalam referensi berikut:
وأخبرني الشيخ الصالح موسى الضرير رحمه الله تعالى: أنه ركب في البحر؛ قال: وقامت علينا ريح تسمى: الأقلابية قلَّ من ينجو منها من الغرق، وضج الناس خوفاً من الغرق، قال: فغلبتني عيناي، فنمت، فرأيت النبي صلى الله عليه وآله وسلم وهو يقول: قل لأهل المركب يقولون ألف مرة: اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ قال: فاستيقظت، وأعلمت أهل المركب بالرؤيا، فصلينا بها نحو ثلاثمائة مرة؛ ففرج عنا، هذا أو قريب منه، صلى الله عليه وسلم.
Artinya : (Syekh Shalih Musa ad-Dharir rahimahullah mengabarkan kepadaku bahwa beliau mengendarai perahu, lalu berkata: “Badai yang dikenal dengan sebutan Aqlabiyah menyerang kami, sangat sedikit orang yang selamat dari tenggelam sebab badai tersebut.
Manusia berteriak karena khawatir akan tenggelam.
Lalu aku diserang rasa kantuk, hingga akhirnya aku tertidur.
Dalam mimpi Aku melihat Nabi Muhammad SAW beliau bersabda: ‘Katakan pada penumpang perahu, agar mereka membaca shalawat berikut: ‘Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.’
Lalu Aku terbangun dan aku beritakan pada penumpang perahu tentang mimpi yang aku alami, kami pun membaca shalawat tersebut, dan ketika mencapai sekitar bilangan 300, badai pun reda,” (Syekh Umar bin ‘Ali bin Salim al-Fakihani, al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala ala al-Basyir wa an-Nadzir, hal. 25)
Shalawat Munjiyat ini biasa dilafalkan pada awalan bacaan doa-doa, khususnya pada saat bacaan doa tahlil.
Masyhur sekali bahwa doa yang diawali dengan membaca shalawat munjiyat ini akan cepat terkabulkan, tentu atas seizin Allah SWT.
Selain itu, bacaan shalawat munjiyat juga dianjurkan untuk dibaca sebagai dzikir pada saat setelah melaksanakan shalat hajat, dengan harapan agar hajat yang diinginkan segera terpenuhi.
(MG-HANIF RIZAL HIDAYAT)