Bek PSIM Yogyakarta Jodi Kustiawan Turut Berduka Atas Korban Tragedi Kanjuruhan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bek PSIM Yogyakarta, Jodi Kustiawan mengucapkan belasungkawa yang mendalam untuk korban jiwa Tragedi Kanjuruhan yang berjumlah 125 orang.

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu itu terjadi selepas pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Laga itu sendiri berkesudahan dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu. 

Setelah itu, sejumlah suporter masuk ke lapangan untuk memberikan dukunguan langsung dengan memeluk pemain yang berjalan gontai ke arah tribun suporter.

Tak lama, semakin banyak suporter turun ke lapangan, hal itu direspon pihak keamanan dari kepolisian dengan menembakkan gas air mata.

Tak hanya di tengah lapangan, gas air mata ditembakkan ke arah tribun suporter.

Sontak kepanikan di atas tribun terjadi. Massa bergegas ke arah pintu keluar, sehingga terjadi penumpukan.

Banyak dari mereka yang sesak napas, terinjak-injak saat berusaha menyelamatkan diri dari perihnya gas air mata.

"Saya turut berbelasungkawa kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan atas tragedi yang menimpa saudara-saudara kita di Stadion Kanjuruhan Malang," kata Jodi saat dihubungi Tribun Jogja, Selasa (4/10/2022).

Jodi mengaku sangat merinding ketika melihat video-video yang terjadi di Stadion Kanjuruhan malam itu.

Banyak dari korban yang masih anak-anak, orang tua paruh baya, hingga perempuan.

"Saya melihat di sosial media saja sangat mengerikan sekali, apalagi yang pada saat itu berada di lokasi dan mengalami langsung kejadian di malam itu. Tentunya menjadi luka yang sangat mendalam," kata Jodi.

"Semoga ini menjadi kejadian yang tak akan kembali terulang dunia sepak bola kita, dan bisa menjadikan pembelajaran kepada semua elemen yang terlibat di dalamnya," kata Jodi.

Sudahi Rivalitas Kebablasan