Suporter di Yogya Gelar Doa Bersama, Nyalakan Lilin untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ungkapan duka untuk korban Tragedi Kanjuruhan datang dari berbagai daerah, bahkan penjuru dunia.

Di Yogyakarta, ratusan suporter sepak bola berbusana serba hitam berkumpul di Titik Nol Kota Yogyakarta, Minggu (2/10/2022) malam.

Mereka adalah para suporter sepak bola dari berbagai wilayah yang sengaja datang untuk berkumpul melakukan doa bersama untuk ratusan korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) kemarin.

Ratusan nyawa melayang dalam targedi itu usai pertandingan Derbi Jatim yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya.

Pertandingan berkesudahan 2-3 untuk kemenangan sang tamu, Persebaya. Pendukung Arema FC kemudian turun ke lapangan untuk melancarkan protes atas kinerja pemain dan manajemen.

Di sinilah kerusuhan terjadi. Suporter justru bentrok dengan aparat. Untuk menghalau massa, digunakanlah gas air mata.

Doa-doa pun mengalir untuk para korban. Suporter yang berkumpul di Yogyakarta malam ini juga menyalakan lilin sebagai simbol duka cita yang mendalam atas kejadian nahas yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya.

Mereka juga membentangkan spanduk putih dengan tulisan merah yang berbunyi 'Pray For Malang 01-10-2022'.

Bunga mawar juga menghiasi lokasi tempat doa bersama para suporter dan juga beberapa pengunjung kawasan Malioboro yang tampak ikut membaur dan hanyut dalam suasana haru.

Salah satu suporter yang hadir dalam acara tersebut, Anta Zamzam mengatakan ratusan orang yang berkumpul tersebut berasal dari suporter Persiba Bantul, PSIM Yogya, dan PSS Sleman.

"Termasuk teman-teman Aremania di Yogya," ungkapnya.

Anta menambahkan, bahwa mereka yang berkumpul atas nama pecinta sepakbola melakukan doa bersama sebagai bentuk refleksi diri dari sejarah kelam persepakbolaan indonesia yang baru saja terjadi.

"Harapan dari kami suporter yang ada di Yogya untuk Indonesia semoga tidak terulang kejadian seperti ini di kemudian hari, menjadi pelajaran bagi kami, menjadi pukulan yang sangat berarti bagi kami agar tidak terjadi seperti ini lagi," pungkasnya. (kur)