Kerusuhan Arema FC vs Persebaya
Kesaksian Striker Asing Arema FC, Melihat Tujuh Orang Meninggal di Ruang Ganti
Ratusan nyawa melayang dalam kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Dalam keterangannya, Abel Camara menyebut skuad Arema FC sempat tertahan di Stadion Kanjuruhan selama empat jam akibat kerusuhan.
Abel Camara secara tidak langsung menilai situasi di dalam maupun luar Stadion Kanjuruhan masih mencekam meski kerusuhan sudah mereda.
Hal itu dibuktikan dengan pernyataan Abel Camara yang mengaku melihat darah, sepatu, hingga pakaian tercecer di aula stadion ketika skuad Arema FC hendak pulang.
"Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil mendorong semua orang menjauh," kata Abel Camara.
"Ketika kami pergi dan situasi lebih tenang, ada darah, sepatu kets, dan pakaian di seluruh aula stadion," ujar Abel Camara.
"Ketika kami meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan polisi terbakar. Namun, perjalanan kami hingga ke training centre berjalan mulus," ucap Abel Camara.
"Kami kemudian langsung mengambil mobil dan bergegas pulang. Sekarang kami berada di rumah untuk menunggu apa yang terjadi," tutur Abel Camara menambahkan.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, jumlah korban jiwa akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan per Minggu (2/10/2022) pukul 14.53 WIB mencapai 131 orang.
Adapun jumlah korban luka berat 31 orang, sementara luka ringan-sedang sebanyak 253 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Striker Arema FC: Kami Melihat 7 atau 8 Orang Meninggal Dunia di Ruang Ganti"