Berita Klaten Hari Ini
Usai Gelar Unjuk Rasa di Kantor DPRD Klaten, Puluhan Mahasiswa Diantar Pulang oleh Polisi
Unjuk rasa yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Klaten pada Kamis (15/9/2022) itu berlangsung tertib dan aman terkendali
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan kantor DPRD Kabupaten Klaten, Jawa Tengah diantar pulang oleh polisi.
Unjuk rasa yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Klaten pada Kamis (15/9/2022) itu berlangsung tertib dan aman terkendali.
Kabag Ops Polres Klaten, Kompol Aslam mengatakan bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa di Klaten berjalan aman dan kondusif.
Pihaknya menerjunkan sebanyak 145 personel gabungan yang terdiri Polri, TNI dan Satpol PP untuk melakukan pengamanan.
"Kita kerahkan 145 personel, secara keseluruhan (unjuk rasa) aman dan kondusif," ujarnya saat TribunJogja.com temui usai pengamanan unjuk rasa tersebut
Menurutnya, puluhan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa itu awalnya berkumpul di gedung RSPD Klaten, kemudian berjalan kaki sekitar 1,6 kilometer menuju kantor DPRD Klaten yang berada di Jalan Pemuda.
"Jadi tadi (massa aksi) jalan kaki dari (titik kumpul) gedung RSPD menuju ke gedung DPRD, kemudian orasi di luar sebentar dan diterima oleh ketua DPRD langsung (di ruang rapat utama DPRD), seluruhnya boleh masuk," jelasnya.
Ia meneruskan, selepas menggelar unjuk rasa dan ditemui oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD Klaten, puluhan mahasiswa itu diantar pulang oleh polisi dengan menggunakan truk polisi.
"Pulangnya langsung kita antar dengan truk, karena tadi jalan kaki (ke gedung DPRD Klaten) dan kendaraannya di tinggal di (gedung) RSPD, kita humanis, pokoknya kita layani dengan sebaik-baiknya mahasiswa kita," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Klaten menggelar unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM.
Koordinator Aliansi BEM Klaten, Adi Wibowo mengatakan jika pihaknya menggelar unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga BBM karena dinilai semakin mempersulit ekonomi rakyat.
"Kajian dari aksi ini untuk menolak kenaikan harga BBM, per 3 September bapak Presiden Jokowi menaikan tarif harga BBM," ujarnya pada wartawan usai aksi itu.
Ia menjelaskan, alasan dasar dari mahasiswa Klaten turun ke jalan karena naiknya harga BBM berdampak kepada sektor-sektor lainnya.
"Kenapa kami menyuarakan ini, karena nanti akan berimbas ke harga bahan pokok karena BBM ini kan kebutuhan utama alat transportasi," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, untuk upah minimum kabupaten (UMK) juga belum mengalami kenaikan dan pihaknya mendorong agar UMK di Klaten untuk segera dinaikkan.
"Pemerintah menjanjikan BLT, data BLT kami lihat masih ada yang tidak tepat sasaran. Tadi audiensi dengan DPRD dan DPRD siap menyediakan ruang suara untuk kami," imbuh dia. (*)