Jalan Tol Yogyakarta Bawen
Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 5 Temanggung-Ambarawa Lintasi Perbukitan, Dibangun Terowongan 500 Meter
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen harus dilakukan pembangunan tunnel atau terowongan sepanjang 500 meter menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com - Proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sudah mulai dikerjakan pada Seksi 1 di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jadwal selanjutnya adalah proses pembebasan lahan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang berada di wilayah Jawa Tengah, mulai dari Magelang, Temanggung, Ambarawa hingga Semarang.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) Dwi Winarsa mengungkapkan, saat ini telah mengantongi penetapan lokasi (penlok) untuk trase yang di Jawa Tengah.
Pihaknya mengaku siap berkolaborasi dengan tim BPN dan PPK Pengadaan Lahan Provinsi Jawa Tengah, untuk mengupayakan proses pembebasan lahan berjalan sesuai target.
Pembebasan lahan tersebut juga mengakomodir untuk penambahan luas Right of Way (ROW) sebanyak 38 persen atau sekitar 18,8 hektar di seputar Selokan Mataram, yang masuk sebagai zonasi cagar budaya.
"Akibat adanya zonasi pada Cagar Budaya Saluran Mataram dan rekomendasi Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) Daerah Istimewa Yogyakarta agar lokasi bangunan pondasi atau kolom tidak berada pada zona inti atau di luar jalan inspeksi Saluran Mataram.
"Mengenai penambahan lingkup terkait zonasi Cagar Budaya Saluran Mataram, saat ini PT JJB terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perubahan penlok ini, termasuk melakukan kegiatan sosialisasi rencana penambahan lahan di desa-desa," kata dia.
Jika proses pembebasan lahan di Jawa Tengah berjalan sesuai dengan target yang direncanakan, maka prioritas konstruksi selanjutnya berada di seksi 6 yaitu Ambarawa-Bawen.
Jalan ini akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo.
Selanjutnya, progres kontruksi dilanjutkan pada tiga seksi lainnya secara bersamaan.
Yaitu, seksi 2 (Banyurejo - simpang susun Borobudur), lalu seksi 3 (SS Borobudur - Simpang Susun Magelang) dan seksi 4 (Magelang - Temanggung).

Sedangkan seksi 5 (Temanggung-Ambarawa) akan menjadi seksi terakhir yang menjadi prioritas konstruksi untuk melengkapi pengoperasian Jalan Tol Yogyakarta-Bawen secara penuh.
Hal ini menyesuaikan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari Pemerintah serta menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan.
Di seksi 5 ini harus dilakukan pembangunan tunnel atau terowongan sepanjang 500 meter.

Perkembangan Seksi 1 Sleman
Pekerjaan kontruksi di seksi 1 (juction Sleman hingga Simpang Susun Banyurejo) dengan progres mencapai 2,3 persen.
Humas PT JJB Banu Subekti menyampaikan, hingga minggu pertama Bulan September 2022, progres pembebasan lahan di seksi 1 (juction Sleman - SS Banyurejo) sepanjang 8,8 kilometer telah mencapai 81 persen.
"Dengan progres pembebasan lahan ini, PT JJB telah mulai pekerjaan konstruksi seksi 1 dengan progres sebesar 2,3 persen," terang dia, melalui keterangan tertulis, Rabu (14/9/2022).
Proses konstruksi pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang saat ini berlangsung di seksi 1 ditargetkan rampung pada Kuartal I tahun 2024 dan diharapkan mulai beroperasi di Kuartal III tahun 2024.
Nantinya, jalan tol di seksi 1 ini akan terhubung dengan jalan Tol Jogja - Solo dan Jogja- Yogyakarta International Airport (YIA) di Junction Sleman.

Humas PT Adhi Karya (persero) Tbk seksi 1 paket 1, Sumelan berujar dirinya tidak mengetahui detail sampai mana progres kontruksi pembangunan jalan tol yang masuk Proyek Strategis Nasional ini.
Tetapi, pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan adalah pengerjaan Borpile dan pengecoran Box UnderPass (BUP) yang berada disamping Perumahan Margomulyo Asri (PMA).
"Untuk proges saya gak tahu. Kalau pekerjaan: borepile dan ngecor BUP," ujar dia.
Seiring dengan kontruksi dan pembebasan lahan di seksi 1 yang terus berjalan, PT JJB juga terus berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mengejar pembebasan lahan yang berada di sekitar Jawa Tengah. ( Tribunjogja.com/Rif )