Polisi Tembak Polisi

UPDATE Kasus Pembunuhan Brigadir J: Terungkap Siapa 'Skuad' yang Ancam Akan Bunuh Yoshua

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan siapa “Skuad” yang mengancam akan membunuh Brigadir J.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana

Tribunjogja.com – Kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat kian menemui titik terang.

Hasil otopsi kedua jenazah Brigadir J telah disampaikan ke publik kemarin. 

Berikut fakta-fakta terbaru kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sebagaimana dirangkum Kompas.com:

Pengacara Kamarrudin Simanjuntak sebut ada salah satu ajudan Ferdy Sambo sering jadi provokator hingga membuat Brigadir J seolah menjadi orang yang mengadukan ke Putri Candrawathi
Pengacara Kamarrudin Simanjuntak sebut ada salah satu ajudan Ferdy Sambo sering jadi provokator hingga membuat Brigadir J seolah menjadi orang yang mengadukan ke Putri Candrawathi (Kolase foto/Tribunnews)

1. Komnas HAM ungkap sosok “Skuad” ancam bunuh Brigadir J

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan siapa “Skuad” yang mengancam akan membunuh Brigadir J.

Menurut Anam, “Skuad” yang dimaksud bukanlah skuad lama, melainkan ART Sambo yang menjadi tersangka, yaitu Kuat Ma’ruf.

"Siapa yang melakukan? Vera (kekasih Brigadir J) bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC, apa penjaga, sama-sama tidak tahu, saya juga tidak tahu," ujar Anam, saat rapat kerja Komisi III DPR RI Senin (22/8/2022).

"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," sambungnya.

Ancaman yang Brigadir J terima berdasarkan pengakuan Vera adalah larangan agar Brigadir J tidak menemui istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di lantai atas.

Jika naik ke atas, maka Brigadir J akan dibunuh. Ancaman ini diterima Brigadir J satu hari sebelum kematiannya.

2. Perincian hasil otopsi kedua Brigadir J

Ketua Tim Dokter Forensik Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto telah menyampaikan hasil otopsi kedua jenazah Brigadir J yang telah dilakukan pada 27 Juli 2022.

Otopsi ulang dilakukan karena keluarga sempat menduga adanya penganiayaan, melihat banyaknya luka di tubuh Brigadir J.

Ade menyampaikan, dalam otopsi kedua ini ditemukan 5 luka tembak masuk.

"Memang dari luka-luka yang ada yaitu ada 5 luka tembak masuk dan ada 4 luka tembak keluar," kata Ketua Tim Dokter Forensik Ade Firmansyah Sugiharto, dalam konferensi pers di Bareskrim Polri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved